Kampus papan atas di bidang teknologi adalah tulang punggung lembaga intelijen di berbagai negara maju
Bandung (ANTARA News) - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Pol Budi Gunawan menjadi dosen tamu pada kuliah umun bertema "lntelijen Indonesia: lnstitusi, lntuisi, dan lnovasi", di Aula Barat Kampus ITB, Rabu, yang dalam pemaparannya menekankan kolaborasi ITB dan BIN sebagai pilar sistem inovasi nasional dalam menghadapi era intelijen yang dia sebut "intelijen 3.0".

"Pola intelijen klasik berupa human intelligence semata sudah tidak bisa Iagi menjawab tantangan zaman. Saatnya BIN mulai memasuki era intelijen 3.0, dengan menerapkan technology intelligence," kata Budi Gunawan.

Oleh karena itu, kata dia, kerja sama dengan kampus terkemuka seperti ITB adalah  harus dilakukan, seperti badan intelijen Amerika Serikat CIA yang bekerjasama dengan Institut Teknologi Massachusetts (MIT).
"Kampus papan atas di bidang teknologi adalah tulang punggung lembaga intelijen di berbagai negara maju," kata dia.

Kepala BIN juga menyampaikan aIasan kedatangannya sebagai pengajar pada studium generale adalah karena ITB merupakan institusi yang paling maju dalam bidang teknologi di Indonesia, dan memiliki SDM mumpuni.

"Biasanya, saya menjadi pengajar di lingkungan LEMDIK Polri, STIN, dan Iembaga penegak hukum lainnya. Namun, pagi ini saya bangga dan merasa terhormat diundang menjadi dosen tamu di ITB untuk mengisi mata kuliah Studium Generale," ujar dia.

"Selaku kepala BIN dan seluruh jajaran, BIN mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas undangan untuk hadir di Aula Barat yang merupakan bangunan bersejarah sejak berdirinya ITB pada tahun 1920," lanjut dia.

Baca juga: Mengenal "The Six Ds" yang dikenalkan BIN kepada ITB

Ia mengatakan beberapa teknologi yang ada di ITB bisa membantu mengatasi perang siber yang berpotensi mengoyak bangsa ini dan menimbulkan konflik vertikal dan horizontal. Selain itu, teknologi drone radar, nuklir, biologi, dan kimia yang dikembangkan ITB juga sangat berguna untuk keperluan intelijen dan keamanan bangsa ini.

Budi juga menyampaikan sejumlah contoh perkembangan teknologi yang sedang ramai dibicarakan di dunia seperti cryptocurrency, linancial technology, dark web, bots, dan cyber attack dan juga memaparkan tentang sejumlah konsep dan data terkait dinamika global dan arah perubahan dunia.

Budi menyatakan,  transformasi institusi BIN tengah digencarkan dalam rangka menciptakan intelijen yang handal dan modern serta mampu Iebih cepat memberikan peringatan (warning) terhadap segala potensi ancaman yang akan terjadi.

Pembangunan institusi  melalui big data analysis, early warning system, dan intelligent forecasting juga dilakukan untuk meningkatkan performa BIN sebagai mata dan telinga negara. Terakhir, pengembangan inovasi didorong dengan pembangunan platform dan infrastruktur intelijen digital, modernisasi, dan koIaborasi strategis dengan pusat inovasi teknologi termasuk ITB.

"Hal inilah yang mendasari kerjasama antara BIN dan ITB melalui Nota Kesepahaman dan sejumlah Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang ditandatangani segera setelah kegiatan Studium Generale tersebut," kata dia.


Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018