Pemerintah Malaysia menegaskan kembali posisinya bahwa Malaysia tidak mengakui dan tidak akan menerima klaim dari pihak mana pun di Sabah
Kuala Lumpur (ANTARA News) - Kementerian Luar Negeri Malaysia memberi tanggapan setelah anggota Komite Konsultatif Filipina Mr Aquilino Pimentel Jr mengklaim Sabah sebagai milik Filipina di media setempat baru-baru ini.

"Pemerintah Malaysia menegaskan kembali posisinya bahwa Malaysia tidak mengakui dan tidak akan menerima klaim dari pihak mana pun di Sabah," ujar Menteri Luar Negeri Malaysia Dato Anifah Aman dalam pernyataannya di Kuala Lumpur, Rabu.

Anggota Komite Konsultatif yang ditunjuk Presiden Rodrigo Duterte itu mengatakan akan meninjau Konstitusi 1987 dan akan mengusulkan inklusi Sabah dalam wilayah Filipina sebagai bagian dari peralihan negara itu ke sistem pemerintahan federal.

"Harus ada cara yang dapat diterima berdasarkan hukum internasional untuk menyatakan klaim kami kepada Sabah," kata mantan Presiden Senat Aquilino Pimentel Jr dalam sebuah wawancara dengan ANC sebagaimana diberitakan www.philstar.com, Selasa (30/1).

Anifah mengatakan Sabah diakui oleh PBB dan masyarakat internasional sebagai bagian dari Malaysia sejak terbentuk federasi pada 16 September 1963.

Oleh karena itu, katanya lagi, pernyataan seperti itu hanya akan mengungkapkan ketidaktahuan akan sejarah dan hukum internasional dan juga berpotensi membahayakan hubungan bilateral Malaysia dan Filipina yang selama ini sudah sangat baik.

Dalam media lokal Filipina tersebut, dalam pemerintahan federal yang baru, Filipina akan dibagi menjadi 12 negara bagian: Luzon Utara, Luzon Tengah, Luzon Selatan, Bicol, Visayas Timur, Visayas Tengah, Visayas Barat, Minparom, Mindanao Utara, Selatan Mindanao, dan Bangsa Moro.

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018