Jakarta (ANTARA News) - Dari rangkaian foto dan video yang ditempukan dalam dokumen Abbottabad terlihat jelas bahwa istri-istri dan anak-anak mendiang pemimpin Alqaeda Osama bin Laden telah menempuh perjalanan hidup yang berat disertai trauma selama dua puluh tahun.

Menurut Aljazeera, terlihat jelas dari foto-foto dan berbagai video bahwa anggota keluarga terkenal dan superkaya Arab Saudi itu telah membawa serta anak cucunya menjadi buron yang hidup dari satu penampungan ke satu penampungan  di padang pasar, di gunung-gunung dan gua-gua.

Mereka bahkan berpakaian compang camping dan kehilangan identitasi.

Generasi kedua keluarga bin Laden ini tidak berbicara dalam Bahasa Arab, melainkan berbicara dalam bahasa dan dialek yang biasa diucapkan orang-orang Pakistan dan Afghanistan, terutama Pashto dan Urdu.

Mereka juga harus mengenakan busana tradisional yang biasa dipakai anak-anak Afghan. Bahkan, tulis Aljazeera, para istri Bin Laden meninggalkan pakaian tradisional Arab, abaya hitam, dengan mengganti mengenakan Chadri dan burqa Afghanistan.

Dari dokumen di mana Bin Laden tewas dalam penyerbuan Navy SEALs beberapa tahun lalu itu. diketahui dengan siapa para putra Bin Laden menikah.

Muhammad, putra tertuanya, menikahi putri Abu Hafs al-Masri atau Muhammad Atef.  Putra Osama lainnya, Saad, menikahi putri sahabat ayahnya di Sudan, sedangkan putra ketiganya menikahi putri Abu Muhammad al-Masri atau Muhammad al-Zayat. Lain lagi dengan Othman yang menikahi Safia, putri Saif al-Adl, sebagai istri keduanya.

Sementara, masih menurut Aljazeera berdasarkan dokumen yang disiarkan lengkap dalam laman televisi Qatar itu, putri-putri Osama dinikahi para pria dari negara-negara Teluk.

Sewaktu masih tinggal di Kandahar, Pakistan, putri Osama bernama Fatima dinikahkan dalam usia 12 tahun dengan pria Kuwait, Suleiman Bughith, pada 1999. Sedangkan putrinya yang lain, Khadija dinikahkan dengan Abdullah al-Halabi dari Madinah, saat berusia sebelas tahun.

Diketahui pula dari dokumen itu putri-putri Osama lainnya --Mariam, Sumaya dan Iman-- hidup bersama keluarga bin Laden di Iran, sebelum diangkut ke kedutaan besar Saudi.

Dalam rangkaian video itu, para istri tokoh-tokoh Alqaeda hidup dalam kesusahan sampai-sampai kesulitan mendapatkan bahan pokok, demikian Aljazeera dalam lamannya.



Pewarta: -
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018