Itu bukan hanya soal ada atau tidak aturan, tapi aturan itu harus ditegakkan."
Bangkok (ANTARA News) - Penggunaan berlebihan dan penyalahgunaan antibiotik dalam makanan terjadi sangat besar-besaran di kawasan Asia Tenggara, demikian laporan pejabat tinggi Organisasi  Pangan dan Pertanian (FAO), Rabu.

 "Kami menilai Asia Tenggara sebagai pusatnya karena kecepatan tingkat pertumbuhan penduduk, urbanisasi yang sangat dinamis, dan produksi makanan yang tinggi," kata ketua dokter hewan FAO, Juan Lubroth.

Pihak FAO, yang berada di bawah Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), mencatat bahwa penyalahgunaan itu memunculkan bahaya besar bagi manusia dan binatang karena infeksi bakteri menjadi lebih kebal terhadap obat.

Lubroth menyampaikan peringatan tersebut melalui kantor berita Reuters di sela-sela pertemuan internasional di Bangkok, yang membahas kekebalan antimikrobial (AMR).

Ia mengatakan bahwa ancaman AMR semakin besar di sejumlah tempat, seperti kota besar Asia karena pertumbuhan tinggi penduduk dan intensifnya produksi makanan dan produk pertanian.

Laporan yang disiarkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin juga menunjukkan terjadi kekebalan antibiotik pada 500.000 orang, yang diduga terinfeksi bakteri di 22 negara.

"Sejumlah infeksi bakteri yang paling umum, dan mungkin paling berbahaya di dunia, kini sudah terbukti kebal terhadap obat-obatan," demikian pernyataan tertulis Marc Sprenger, Direktur Sekretariat Kekebalan Antimikrobial WHO.

Pada 2016 lalu ekonom Jim O`Neill, yang ditugaskan oleh Pemerintah Inggris untuk menulis laporan tentang AMR, memperkirakan kerugian sekitar 100 triliun dolar AS pada 2050 jika negara-negara di dunia tidak segera mengatasi penyalah-gunaan antibiotik.

Kerugian tahunan akibat AMR itu akan menyebabkan 10 juta kematian dalam jangka waktu 35 tahun, kata O`Neill.

Berkaitan dengan angka kejadian dalam kasus tersebut, Lubroth menyatakan: "Sekira 90 persen dari angka kematian itu akan terjadi di negara berkembang."

Dia mengatakan bahwa FAO kini tengah memberikan pelatihan kepada para petani terkait bahaya penggunaan anti-biotik untuk mempercepat pertumbuhan hewan seperti ayam potong.




FAO juga tengah meminta pemerintah untuk lebih tegas dalam menerapkan aturan produksi makanan sehat.

"Itu bukan hanya soal ada atau tidak aturan, tapi aturan itu harus ditegakkan," demikian Juan Lubroth.


Pewarta: Administrator
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018