Solo (ANTARA News) - Sebanyak 84 relawan diterjunkan pada pelaksanaan "Solo Great Sale" (SGS) selama Februari 2018 untuk membantu kelancaran transaksi nontunai antara pedagang dengan konsumen.

"Sebagian relawan ini merupakan petugas/pegawai pasar baik ASN maupun bukan, beberapa di antaranya adalah para pedagang pasar dan sebagian lagi murni relawan," kata Ketua Bidang IT SGS 2018, Muslich, di Solo, Jateng, Rabu.

Untuk memastikan optimalisasi peran para relawan tersebut, pada Rabu, pihaknya menyelenggarakan pelatihan informasi teknologi (IT) di Hotel Loji Surakarta.

Ia mengatakan pada intinya materi pelatihan tersebut sama dengan pelatihan-pelatihan sebelumnya yang pernah diselenggarakan oleh panitia dalam hal ini Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Surakarta.

"Beberapa materi yang kami berikan di antaranya input data pelanggan, termasuk pembuatan kartu berdasar KTP dan nomor telepon, selain itu juga tukar poin dan cek poin," katanya.

Dia menjelaskan relawan tersebut harus memiliki perangkat elektronik untuk memudahkan transaksi, di antaranya komputer jinjing dan telepon seluler berbasis android.

"Khususnya ini untuk relawan yang bertugas di pasar-pasar tradisional yang juga menjadi peserta SGS 2018, sedangkan untuk peserta dari hotel dan mal biasanya menyediakan sebagian perangkat tersebut sehingga relawan akan dimudahkan," katanya.

Ia berharap dengan keterlibatan para relawan tersebut, transaksi nontunai pada pelaksanaan SGS 2018 akan lebih memasyarakat dan dimanfaatkan oleh banyak konsumen.

Wakil Ketua II SGS 2018 David R. Wijaya mengatakan mengenai transaksi nontunai, dari total peserta yang hampir mencapai 5.000, 100 di antaranya telah menyatakan kesanggupannya untuk melakukan transaksi nontunai.

"Bagi mereka yang sanggup akan langsung `di-support` mesin EDC oleh bank yang terlibat. Di sini, Bank Indonesia (BI) juga telah berperan mendorong perbankan untuk ikut menyukseskan pelaksanaan SGS 2018," katanya.

Pewarta: Aries Wasita Widi Astuti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018