Jakarta (ANTARA News) - Fenomena alam "Super blue blood moon" dapat dinikmati dengan mata telanjang di Jakarta, pada Rabu malam, meski awan tidak terlalu cerah.

Pantauan Antara pada pukul 19.00 WIB gerhana bulan telah dimulai, pada pukul 19.16 WIB bulan sempat tertutup awan sebentar.

Diperkirakan bulan tertutup sempurna pada pukul 19.51 WIB hingga 20.29 WIB.

Gerhana total berakhir pukul 21.08 WIB, namun gerhana bulan sebagian masih bisa disaksikan hingga pukul 22.11 WIB.

Peristiwa terakhir terjadi pada 152 tahun yang lalu itu kan berakhir pada pukul 23.09 WIB, maka total durasi gerhana berlangsung selama lima jam 20,2 menit.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan peristiwa ini hanya terjadi 150 tahun sekali di lokasi yang sama.

Dia mengatakan supermoon adalah penampakan bulan penuh dengan tingkat lebih terang dan besar dari biasanya karena posisi bulan dan bumi sangat dekat. Pada waktu yang sama, kata dia, purnama dan gerhana akan tampak lebih besar dari biasanya.

Istilah bulan biru itu merujuk pada fenomena terjadinya gerhana dua kali dalam bulan yang saja, yaitu pada Januari. Gerhana ini terjadi pada awal dan akhir Januari.

Istilah blood moon itu merujuk pada penampakan bulan yang cenderung berwarna merah. Warna merah darah itu terjadi saat bulan memasuki area bayangan bumi di bagian umbra atau ketika gerhana bulan total memasuki fase puncaknya.

Dia mengatakan gerhana bulan total itu umumnya membuat penampakan bulan di langit gelap sepenuhnya.

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018