Sydney (ANTARA News) – Pesawat terbang laut yang mengalami kecelakaan di dekat Sydney pada Malam Tahun Baru yang menewaskan lima wisatawan dan pilot Inggris berbelok arah secara signifikan sebelum jatuh ke laut, ujar penyidik pada Rabu (31/1).

Pemimpin perusahaan yang mengoperasikan pesawat itu menggambarkan manuver sang pilot sebelum kecelakaan sebagai hal yang "tidak dapat dijelaskan".

Laporan awal yang dirilis oleh Biro Keselamatan Transportasi Australia (Australian Transport Safety Bureau/ATSB) mengidentifikasi tidak ada masalah kontrol penerbangan atau masalah struktural yang dapat menyebabkan kecelakaan itu.

Namun, laporan itu menyebutkan bahwa lokasi kecelakaan berada di luar jalur standar untuk penerbangan pesawat itu.

Kepala eksekutif Inggris Richard Cousins, dua anaknya, tunangan dan putrinya tewas bersama sang pilot dalam kecelakaan yang terjadi di Sungai Hawkesbury, sekitar 50 kilometer bagian utara Sydney.

Tak lama setelah lepas landas, saksi mengatakan kepada ATSB bahwa mereka melihat pesawat Sydney Seaplanes memasuki Teluk Yerusalem di luar jalur penerbangannya.

Saksi mengatakan mesin pesawat terdengar normal tetapi mereka kemudian melihat "pesawat itu tiba-tiba berbelok dan moncong pesawat tiba-tiba jatuh sebelum pesawat terjun ke laut dalam posisi yang hampir vertikal," menurut laporan yang dilansir AFP.

Baca juga CEO Inggris turut tewas dalam kecelakaan pesawat Sydney



Pewarta: Antara
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018