Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meluncurkan pelayanan Sistem Integrasi Layanan Kependudukan atau yang disebut" Si Dukun 3 in 1".

Program Si Dukun 3 in 1 memungkinkan para ibu yang melahirkan anak bisa pulang membawa bayi bersama dengan enam dokumen: surat keterangan kelahiran dari rumah sakit, kemudian Nomor Induk Kependudukan (NIK), Kartu Keluarga yang sudah update dan akte kelahiran serta kartu identitas anak dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.


Hal itu dilakukan guna memenuhi hak warga negara untuk memperoleh pelayanan publik terutama hak anak dan peningkatan pelayanan kependudukan dan pencatatan sipil.

"Kita meluncurkan sistem berintegrasi dokumen kependudukan 3 in 1. Kita luncurkan di RSIA Budi Kemuliaan, program ini sendiri adalah salah satu komitmen kita untuk memudahkan bagi warga Jakarta dalam mendapatkan hak-haknya," kata Anies di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat, Jumat.


"Dan catatan kependudukan adalah salah satu dasar paling penting, agar bisa menunaikan kewajiban kita," kata Gubernur.

Semua pencatatan itu diintegrasikan dengan BPJS, sehingga bayi yang sudah memiliki identitas langsung mendapat kepesertaan BPJS Kesehatan.

Layanan "Si Dukun 3 in 1" sudah dapat beroperasi di sepuluh rumah sakit di Jakarta. Dengan tiga rumah sakit yang menjadi percontohan RSIA Budi Kemuliaan, RSUP Fatmawati dan RSUD Tanjung Priok.

"Ini kita lakukan buat 100 persen anak - anak di Jakarta memiliki seluruh dokumen kependudukan dengan lengkap dan baik. Catatannya baik dan pelayanannya yang cepat. Dengan cara seperti ini mudah - mudahan pelayanan kita kepada warga menjadi lebih baik," kata Anies.

Dia mengharapkan kerjasama dengan seluruh rumah sakit untuk memberikan fasilitas sebaik itu tempat, personalia agar tim dari Dukcapil bisa bekerja untuk menjalankan program ini.

"Saya sampaikan kepada tim Dukcapil bahwa prosesnya dibuat efisien, dibuat efektif tapi membutuhkan kolaborasi. Untuk semua rumah sakit Pemprov sudah bisa kita laksanakan," kata Anies.

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018