Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Abdul Manan mengklarifikasi berita yang dimuat ANTARA berjudul "AJI: Puisi Esai Tonggak Baru Sastra Indonesia" yang tayang pada Selasa (30/1).

(Baca juga: Puisi esai; tonggak baru sastra Indonesia)

Berita itu memuat pernyataan pendiri AJI Satrio Ariamunandar terkait kemunculan puisi esai sebagai genre baru di Indonesia.

Manan melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, menilai bahwa berita itu merupakan pandangan pribadi Satrio sehingga tidak tepat jika disebut sebagai sikap organisasi.

AJI, kata Manan, tidak pernah membuat pernyataan sikap yang berhubungan dengan perdebatan publik soal puisi esai. Oleh karena itu, pemakaian foto AJI dalam ilustrasi berita juga tidak relevan.

Manan menyatakan, Satrio Arismunandar memang salah satu deklarator AJI bersama 57 jurnalis dan aktivis lainnha pada 7 Agustus 1994.

"Namun apa yang disampaikan Satrio soal puisi esai itu merupakan sikap pribadi dan tak mewakili sikap AJI," ujar Manan.

Soal debat publik mengenai puisi esai tidak menjadi perhatian AJI karena organisasi yang memiliki anggota 1.700 orang di seluruh Indonesia itu juga merasa tak ada kebutuhan untuk bersikap atas masalah itu.

"Fokus utama AJI adalah pada tiga tema besar, kebebasan pers dan berekspresi, profesionalisme jurnalis dan kesejahteraan pekerja media," tutur Manan.

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018