Padang (ANTARA News) - Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault mengklaim organisasi yang dipimpinnya merupakan yang terdepan dalam melaksanakan program revolusi mental yang digulirkan Presiden Joko Widodo.

"Gerakan Pramuka menjadi wadah bagi generasi muda untuk mengembangkan potensi diri dan lepas dari pengaruh negatif. Ini menjadikan Pramuka terdepan dalam hal revolusi metal," kata dia di Padang, Jumat.

Ia menyebutkan itu usai melantik Ketua Majelis Pembimbing Daerah dan Pengurus Kwartir Daerah 03 Gerakan Pramuka Sumbar 2017-2022 di Padang.

Menurutnya, Gerakan Pramuka saat ini terus melakukan pembenahan agar tidak ketinggalan zaman melalui empat program yaitu rebranding, strukturisasi, gerakan perubahan, dan membangun jejaring.

Rebranding maksudnya Gerakan Pramuka ini harus masuk dalam dunia teknologi yang berkembang pesat, tidak hanya terbatas pada pengetahuan "tradisional" seperti membaca jejak, survivor dan semacamnya.

"Sekarang dengan adanya teknologi seperti GPS misalnya, orang tidak perlu lagi cemas jika tersesat," kata dia.

Teknologi informasi yang berkembang pesat juga merevolusi persaingan dan perang di dunia. Perang sekarang tidak lagi menggunakan senjata, tetapi menggunakan teknologi dan informasi. Siapa yang tidak menguasai hal itu, akan tergilas.

Pramuka menurutnya harus menjadi yang terdepan dalam mendidik generasi muda yang tangguh dan memiliki kompetensi di bidang teknologi dan informasi.

Struktur organisasi juga harus dibenahi menyesuaikan dengan rebranding yang dilakukan agar program yang dibuat bisa saling dukung dengan wadah organisasi yang ada.

Gerakan pramuka juga mengobarkan semangat perubahan salah satunya dengan membangun jejaring yang lebih luas, tidak hanya di dalam tetapi hingga dunia global.

Namun sayangnya menurut Adhyaksa keunggulan Gerakan Pramuka dalam revolusi mental itu seakan kurang mendapat perhatian pemerintah, terutama dari segi anggaran.

Pada 2018 menurutnya tidak ada anggaran yang dialokasikan untuk Gerakan Pramuka dari pemerintah pusat, padahal dulu anggarannya bisa mencapai 45 miliar pertahun.

"Kita sudah upayakan bicara dengan menteri terkait bahkan dengan presiden. Namun hingga sekarang, tidak ada anggaran untuk Gerakan Pramuka," ujar dia.

Meski demikian ia memastikan Gerakan Pramuka dari tingkat pusat hingga daerah tidak akan berhenti melaksanakan kegiatan untuk membentengi generasi muda bangsa dari pengaruh negatif.

Ia berharap minimnya perhatian pemerintah di pusat, tidak terjadi di provinsi maupun kabupaten dan kota.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno yang dilantik sebagai Ketua Majlis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Kwarda 03 menyebutkan kebutuhan anggaran bisa diusulkan dan dibahas oleh Pemprov bersama DPRD.

"Rasanya soal anggaran ini asalkan sesuai dengan aturan, tidak akan bermasalah," katanya.

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018