Havana (ANTARA News) - Havana secara resmi memprotes pembentukan sebuah satuan tugas Amerika Serikat yang bertujuan meningkatkan akses internet di pulau itu, dengan mengatakan bahwa hal tersebut "melanggar kedaulatan Kuba".

Pulau dengan pemerintahan komunis itu adalah salah satu negara yang paling tidak terhubung di dunia.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa satuan tugas itu pada 7 Februari akan mempromosikan "arus informasi yang bebas dan tidak diatur di Kuba".

Satuan tugas akan menguji "tantangan dan peluang teknologi untuk memperluas akses internet dan media independen di Kuba," katanya.

Kuba pada Rabu menyerukan demonstrasi terhadap keinginan Washington karena secara terang-terangan melanggar kedaulatan Kuba mengenai undang-undang nasional yang mengatur arus informasi," dalam sebuah catatan diplomatik kepada diplomat tertinggi AS di Havana, Lawrence Gumbiner.

"Usaha memanipulasi internet ini... untuk tujuan politik dan subversif" ditujukan untuk "mengubah atau mengacaukan tatanan konstitusional" di Kuba, ujar catatan itu.

Havana menuntut agar Washington "menghentikan tindakan subversif, intervensinya, dan ilegal terhadap Kuba."

Menurut data pemerintah Kuba, 40 persen dari 11 juta penduduk pulau itu memiliki akses internet pada 2017.

Namun, terlepas dari upaya pemerintah baru-baru ini untuk meningkatkan ketersediaan wifi, Kuba tetap sebagian besar masih tidak terhubung internet karena biaya akses yang mahal, koneksi rumah yang terbatas, dan kurangnya jaringan yang memungkinkan akses internet ke perangkat mobile, demikian seperti dilaporkan AFP. (hs) 





Pewarta: -
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018