Kota Guatemala, Guatemala (ANTARA News) - Ribuan bangunan Maya kuno, yang sebelumnya tidak diketahui, termasuk piramida, istana dan jalan setapak, terungkap di Guatemala setelah diselidiki kelompok purbakala internasional dengan menggunakan teknologi laser penembus tanah.

Temuan tersebut memungkinkan peneliti memetakan garis besar dari yang mereka gambarkan sebagai puluhan kota Maya, yang baru ditemukan dan tersembunyi di bawah hutan lebat selama berabad-abad setelah ditinggalkan penduduk aslinya, kata pernyataan yayasan PACUNAM Guatemala pada Kamis.

Peradaban Maya kuno adalah salah satu yang paling maju di Mesoamerica, yang ditandai dengan unsur matematika dan teknik canggih sehingga memungkinkannya menyebar ke seluruh Amerika Tengah dan Meksiko selatan saat ini.

Penelitian itu menggunakan teknologi LIDAR, yang memanfaatkan cahaya dari laser untuk membuat pengamatan terinci tentang bangunan terkubur.

"Bangunan diperkuat dan jalan besar setapak menunjukkan modifikasi pada lanskap alami yang dibuat oleh Maya pada skala yang sebelumnya tak terbayangkan," kata Francisco Estrada-Belli dari Universitas Tulane.

Kelompok arkeolog tersebut mengamati lebih dari 810 mil persegi atau 2.100 km persegi hutan Peten dan bahkan mengungkapkan sebuah piramida di jantung kota Maya kuno Tikal, sebuah tujuan wisata utama di Timur Laut Guatemala.

Piramida yang ditemukan memiliki ketinggian hampir 30 meter dan sebelumnya dikira sebagai sebuah gunung kecil.

Pemukiman Maya paling awal dibangun pada sekitar 1000 Sebelum Masehi dan sebagian besar kota utama Maya ambruk pada 900 Masehi. Penyebab keruntuhannya tetap menjadi pusat perdebatan sengit akademis hingga sekarang.

Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018