New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat di New York karena laporan lapangan pekerjaan non-pertanian Amerika Serikat lebih baik dari perkiraan.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, meningkat 0,58 persen menjadi 89,182 pada akhir perdagangan menurut siaran kantor berita Xinhua.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,2452 dolar AS dari 1,2516 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris merosot ke 1,4118 dolar AS dari 1,4270 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun ke 0,7926 dolar AS dari 0,8040 dolar AS.

Dolar AS dibeli 110,26 yen Jepang, lebih tinggi dari 109,37 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9318 franc Swiss dari 0,9269 franc Swiss, dan bergerak naik ke 1,2393 dolar Kanada dari 1,2267 dolar Kanada.

Total lapangan pekerjaan non-pertanian AS meningkat 200.000 pada Januari, mengalahkan konsensus pasar 175.000, dan tingkat pengangguran tidak berubah di level 4,1 persen menurut laporan Departemen Tenaga Kerja pada Jumat (2/2).

Pada Januari, rata-rata penghasilan per jam untuk semua karyawan non-pertanian swasta naik sembilan sen menjadi 26,74 dolar AS, menyusul kenaikan 11 sen pada Desember. Sepanjang tahun, rata-rata penghasilan per jam meningkat sebesar 75 sen atau 2,9 persen.

"Rata-rata pendapatan per jam naik paling tinggi sejak kenaikan 2,9 persen pada Juni 2009, namun telah sangat mudah berubah dalam 12 bulan terakhir, yang belum mungkin menentukan pola tekanan upah," kata Chris Low, kepala ekonom FTN Financial, dalam catatannya.

"Tingkat pengangguran telah stabil pada 4,1 persen untuk saat ini, tapi kami memperkirakan akan turun lagi di bulan depan," tambahnya.

Pesanan-pesanan pabrik AS juga keluar positif. Pesanan baru untuk barang-barang manufaktur pada Desember meningkat 8,5 miliar dolar AS atau 1,7 persen menjadi 498,2 miliar dolar AS, juga di atas perkiraan pasar, Departemen Perdagangan mengumumkan pada Jumat (2/2).

Sementara itu, angka terakhir sentimen konsumen untuk Januari mencapai angka 95,7, lebih tinggi dari angka bulan sebelumnya sebesar 94,4, menurut indeks sentimen konsumen Thomson Reuters/University of Michigan pada Jumat (2/2).(UU.A026)

Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018