Sampit, Kalimantan Tengah (ANTARA News) - Sebelas orang tewas saat mobil pikap yang mengangkut jamaah pengajian bertabrakan dengan satu truk di Jalan Tjilik Riwut KM 32, Desa Pundu, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, Sabtu pagi.

"Saat ini yang dipastikan meninggal ada 11 orang dan dirujuk ke Rumah Sakit Kasongan ada tiga orang. Sebagian besar korban menderita luka bakar karena mobil pikap yang mereka tumpangi terbakar," kata Kepala Desa Pundu, Sugianto, saat dihubungi dari Sampit, Sabtu.

Peristiwa nahas itu terjadi saat lalu lintas kendaraan belum ramai sekitar pukul 06.00 WIB, ketika mobil pikap dengan nomor polisi KB 8629 yang mengangkut 14 orang dari Pontianak, Kalimantan Barat, menuju Palangka bertabrakan dengan truk bermuatan semen dengan nomor polisi DA1983 TN yang menuju ke arah Sampit.

Mobil pikap itu merupakan salah satu kendaraan pengangkut jamaah yang akan menghadiri sebuah tabligh akbar di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Warga sekitar mendengar suara keras saat dua mobil tersebut bertabrakan, lalu terguling ke sisi jalan dan terbakar. Warga sekitar berusaha memadamkan api dan berusaha memberi pertolongan, namun gagal menyelamatkan sebagian korban yang akhirnya meninggal dunia di tempat kejadian akibat luka parah dan terbakar.

Menurut Sugianto ada 11 korban yang meninggal dunia dan tiga orang yang mendapat perawatan di rumah sakit, sementara data polisi menunjukkan ada 12 orang yang meninggal dunia dan tiga orang yang dibawa ke rumah sakit.

"Saat ini masih dirundingkan dengan rombongan mereka yang berada di mobil lainnya. Ada yang menyarankan jenazah dimakamkan di sini saja, tapi ada juga pendapat lainnya. Ini masih dirundingkan," kata Sugianto.

Saat ini jenazah korban berada di Puskesmas Pundu. Polisi masih menyelidiki penyebab kecelakaan maut di Pundu, yang bisa ditempuh sekitar dua setengah jam menggunakan kendaraan dari Sampit, Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur.

Pewarta: Norjani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018