Roma (ANTARA News) - Pemain sayap Genoa Diego Laxalt mencetak gol pada menit akhir pertandingan, beberapa menit setelah golnya secara kontroversial dianulir oleh sistem video tayangan ulang (VAR), saat timnya menang 2-1 di markas tim peringkat ketiga Lazio pada Liga Italia, Selasa pagi WIB.

Goran Pandev mencetak gol pertama Genoa ke gawang bekas klubnya setelah membuat geram para penonton ketika terbaring akibat cedera di tengah lapangan dan tiba-tiba bangun untuk membangun serangan balik.

Kekalahan yang diderita Lazio membuat mereka tertinggal 13 poin dari tim peringkat kedua Juventus, yang menang 7-0 atas Sassuolo pada Minggu. Genoa berada pada peringkat 13.

Pertandingan tiba-tiba dihentikan sebelum turun minum ketika Pandev terjatuh akibat adangan Lucas Leiva dan tetap terbaring di lapangan, kelihatannya cedera, ketika rekan-rekan setimnya melambaikan tangan untuk kubu Lazio untuk meminta bola "dimatikan" terlebih dahulu.

Lazio mengabaikan permintaan mereka namun kemudian kehilangan bola karena direbut kubu Genoa di mana saat itu pula Pandev berdiri dan melesat ke depan untuk memimpin serangan balik di tengah cemoohan penonton di Stadio Olimpico.

Pemain Macedonia itu, yang menghabiskan lima musim di Lazio, menjadi sosok antagonis bagi para penggemar tuan rumah dengan menjadi pencetak gol pertama Genoa pada menit ke-55 dan merayakannya dengan berapi-api.

Marco Parolo menyamakan kedudukan empat menit kemudian setelah membelokkan umpan silang Martin Caceres menuju gawang.

Dengan hanya beberapa menit tersisa, kiper Genoa Mattia Perin mengirim bola panjang, Caceres yang berupaya membuang bola kemudian dijatuhkan sesama pemain Uruguay Laxalt yang kemudian berlari untuk membukukan gol.

Namun gol itu dianulir karena "handball" Laxalt setelah wasit meninjau ulang menggunakan VAR.

Kubu Genoa marah karena merasa itu ketidaksengajaan. Laxalt tertawa paling akhir ketika ia menanduk umpan silang Oscar Hiljemark menjelang pertandingan usai, demikian Reuters.

(H-RF/A020)


Pewarta: -
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018