"Hari ini pencarian sudah selesai, besok kita lanjutkan lagi, dimulai pukul 07.00 WIB," kata Kapolres Bogor Kabupaten AKBP AM Dicky di Puncak, Selasa.
Pencarian terhadap korban diduga terseret longsor di Riung Gunung terhambat oleh cuaca. Hujan yang turun tidak menentu awalnya gerimis, lalu deras pada pukul 13.30 WIB. Kondisi tersebut sangat beresiko mengingat masih ada kemungkinan terjadi pergerakan tanah.
Menurut Dicky upaya pencarian dilakukan semaksimal mungkin melibatkan tim gabungan dari anggota Armed TNI sebanyak 130 orang, 30 personel Polres Bogor, 30 personel Brimob Polda Jabar, BPBD, dan 50 orang jajaran Polsek.
Pencarian dilakukan walau hujan gerimis, dan berkabut yang mempengaruhi jarak pandang. Hujan gerimis turun sekitar pukul 11.00 WIB sampai pukul 12.30 WIB. Hujan deras kembali turun pukul 14.00 WIB.
"Kalau masih rintik-rintik pencarian masih jalan. Tapi kalau hujannya panjang dari jam 11.00 sampai 13.00 dilanjut pukul 14.00 pencarian terpaksa dihentikan," katanya.
Menurut Dicky, informasi adanya korban tergerus longsor di Riung Gunung berdasarkan keterangan saksi mata yang melihat dan mendengar adanya tiga pengendara yang terseret longsor.
"Saksi mata itu mendengar ketika melintas turun dari Puncak," katanya.
Pencarian juga sudah melibatkan anjing pelacak bencana dari Jakarta Rescue. Dua anjing berjenis Golden Retriever yang sudah berpengalaman saat melacak korban gempa di Nepal dan Aceh, mengkonfirmasi diduga ada korban.
Sementara berdasarkan data dari Kepolisian, jumlah korban longsor di kawasan Puncak yakni satu orang meninggal dunia, satu luka berat dan kritis karena patah tulang, dan tiga orang selamat. Kelima korban ini merupakan korban longsor di lokasi Masjid At Ta`awun.
Korban berikutnya satu orang di lokasi longsor hutan pinus, korban mengalami luka ringan dan selamat. Sementara di lokasi longsor Riung Gunung diduga tiga orang tergerus longsor dan masih dalam pencarian.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018
