Makassar (ANTARA News) - Stadion Gelora Andi Mattalatta Makassar, Sulawesi Selatan, atau dikenal juga sebagai Stadion Mattoangin, terancam tidak lolos verifikasi untuk penggunaan sebagai kandang PSM Makassar di kancang Liga 1 Indonesia 2018 karena beberapa kendala.

Perwakilan tim verifikasi dari PT Liga Indonesia Baru selaku pengelola Liga 1, Surya Binangan, menyebutkan masih ada sejumlah fasilitas yang menjadi pekerjaan rumah manajemen PSM dan harus segera diperbaiki supaya memenuhi standard prasyarat stadion Liga 1.

"Untuk aspek fasiltas sendiri sudah cukup baik, tinggal beberapa hal yang disarankan untuk diperbaiki seperti halnya technical bench yang tergenang air," katanya di Makassar, Selasa.

Selain itu, kekurangan lain yakni sentel ban yang tidak lolos verifikasi lantaran kurang memadai, demikian juga atap stadion yang banyak mengalami kerusakan dan bocor sehingga air merembes ke bawah saat turun hujan. 

Sementara itu, faktor pencahayaan yang selama ini menjadi persoalan utama dari stadion berumur tua itu Surya mengaku belum bisa menilai karena baru akan dilakukan pengecekan pada Selasa malam.

Menurut Surya aturan Liga 1 memprasyaratkan stadion tim harus berkapasitas 800 lux agar bisa dinyatakan lolos dan dapat digunakan untuk pertandingan musim ini.

"Untuk hasil (tinjauan), kita serahkan ke pusat. Kami hanya verifiksasi dan melaporkan apa yang kita lihat dilapangan kemudian disampaikan ke pusat," jelasnya.

"Khusus untuk ruang lapangan dan ruang ganti cukup baik. Namun untuk beberapa yang masih kurang, kita harapkan untuk bisa segera dirampungkan," ujarnya.

Jika pada akhirnya tidak memenuhi persyaratan dan lolos verifikasi, maka tim kebanggaan masyarakat Makassar dan Sulawesi Selatan itu harus rela untuk menjadi tim musafir dan bermarkas di Stadion Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur.

"PSM sudah mengajukan dua stadion seperti yang kita minta yakni Stadion Mattoanging ini dan Stadion Batakan sebagai alternatif. Kita berikan waktu bagi manajemen untuk segera merampungkan apa yang belum memenuhi persyaratan," katanya.

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018