Baghdad (ANTARA News) - Amerika Serikat telah mulai mengurangi jumlah tentaranya di Irak setelah pemerintah Irak mengumumkan kemenangan atas kelompok ISIS, kata seorang juru bicara pemerintah Irak, Senin.

Pasukan Irak yang didukung oleh koalisi internasional yang dipimpin Amerika Serikat tahun lalu merebut seluruh wilayah yang dikuasai kelompok ISIS pada tahun 2014 dan 2015, termasuk kota bagian utara, Mosul, yang berfungsi sebagai ibu kota de facto militan.

"Pasukan Amerika Serikat mulai mengurangi jumlah mereka saat kemenangan telah diraih atas Daesh, "kata juru bicara tersebut merujuk pada kelompok militan itu.

"Koordinasi terus berlanjut, untuk memelihara bantuan (Amerika Serikat) kepada pasukan Irak sesuai dengan kebutuhan mereka. "

Amerika Serikat diyakini memiliki sekitar 7.000 tentara di Irak, meski Pentagon hanya mengakui 5.200 tentara. Pasukan tersebut kebanyakan melatih dan memberi saran kepada pasukan Irak.

Dalam sebuah pernyataan, koalisi tersebut mengatakan akan "mengalihkan fokusnya di Irak dari memungkinkan operasi tempur menjadi upaya mempertahankan kemenangan militer dari militan.

Direktur operasi koalisi Brigadir Jenderal Jonathan Braga mengatakan meski ada perubahan komposisi pasukan, koalisi akan mempertahankan kemampuan dan kehadiran untuk terus melatih, menasihati dan melengkapi pasukan Irak guna memastikan bahwa kelompok ISIS tidak muncul kembali.

Pejabat Amerika Serikat mengatakan bahwa sementara kelompok ISIS telah kehilangan sebagian besar wilayah yang pernah dikuasai di Irak dan Suriah. Namun ada kekhawatiran petempur yang tersisa kembali kepada taktik pemberontakan.

Sementara itu menurut Xinhua Pasukan keamanan Irak, pada Januari, menewaskan seorang pemimpin terkenal ISIS di Provinsi Diyala, Irak Timur, sementara militer Irak mulai mundur dari daerah kota di provinsi tersebut.

Sementara itu, prajurit militer Irak pada Kamis mulai mundur dari kota besar dan kecil di Diyala ke daerah di luar daerah permukiman sejalan dengan keputusan pemerintah untuk mengalihkan keamanan ke pasukan polisi, kata Awad Ar-Rubaie, Kepala Komite Keamanan Kota Kecil Abu Saida.

Pasukan militer Irak akan menarik personel dari kota besar dan kota kecil sesuai dengan penilaian situasi keamanan internal mereka setelah memastikan kehadiran pasukan pengganti polisi ditempatkan, tambah Ar-Rubaie.

(G003/G003)

Pewarta: -
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018