Target tersebut didasarkan asumsi pertumbuhan ekonomi Indonesia ke arah yang lebih baik, pemulihan ekonomi global, dan perbaikan harga komoditas di pasar internasional."
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mensinergikan Industri Berjangka Komoditi (IBK) dengan Sistem Resi Gudang (SRG), dan Pasar Lelang Komoditas (PLK) dalam upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

"Industri Perdagangan Berjangka Komoditi, Sistem Resi Gudang, dan Pasar Lelang Komoditas harus bersinergi dalam menghadapi era perdagangan digital untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, di Jakarta, Rabu.

Enggartiasto menjelaskan, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2017 sebesar 5,07 persen, diperkirakan terus tumbuh pada tahun 2018 menjadi 5,1 persen.

Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, pemerintah telah menetapkan target pertumbuhan ekspor dari semula 5-7 persen meningkat menjadi 11 persen.

"Target tersebut didasarkan asumsi pertumbuhan ekonomi Indonesia ke arah yang lebih baik, pemulihan ekonomi global, dan perbaikan harga komoditas di pasar internasional," kata Enggartiasto.

Kemendag melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), akan menyelaraskan arah kebijakannya untuk mendukung peningkatan kinerja perdagangan.

Langkah yang akan ditempuh Bappebti yaitu meningkatkan daya saing produk dan ekspor serta pengendalian impor melalui optimalisasi pemanfaatan bursa berjangka komoditi sebagai sarana lindung nilai, pembentukan harga, penetapan efisiensi harga, dan sarana investasi.

Selain itu, Bappebti berperan mendorong pertumbuhan perekonomian daerah melalui percepatan implementasi SRG sebagai sarana tunda jual, pemantauan stok komoditas dan alternatif pembiayaan modal kerja bagi Petani, UKM, Koperasi, dan pelaku usaha.

Bappebti juga berperan meningkatkan optimalisasi PLK untuk efisiensi mata rantai perdagangan, sarana pembentukan harga, penetapan referensi harga, dan menunjang perdagangan ekspor komoditas unggulan.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018