Makassar (ANTARA News) - Sekretaris National Central Bureau (NCB) Interpol Indonesia Brigjen Polisi Napoleon Bonaparte menyatakan jika Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan semakin dikenal di Argentina setelah ditemukannya Alum Langone Avalos (7).

"Saya dapat kabar dari Argentina kalau hari ini hampir semua media di Argentina itu menjadikan berita Alum sebagai berita nasional dan tentunya juga Toraja," ujar Brigjen Polisi Napoleon Bonaparte di Makassar, Rabu.

Ia mengatakan, kasus hilangnya Alum dari pengasuhan ibunya setelah bercerai dari suaminya Jorge Gabriel Langone itu terjadi sekitar delapan bulan lalu.

Brigjen Napoleon mengungkapkan, setelah perceraian antara Jorge dan Elizabeth, pemerintah Argentina melalui pengadilan itu memberikan hak asuh kepada ibunya dan seorang anak yang dibawa kabur oleh bukan orang diberikan kuasa adalah pidana, meskipun dia adalah ayah kandungnya.

"Hukum nasional di Argentina begitu. Membawa anak tanpa hak pengasuhan setelah bercerai itu adalah perbuatan pidana dan berbeda di Indonesia, itu bukan pidana. Makanya, hilangnya Alum itu jadi perhatian rakyat di Argentina," katanya.

Menurut dia, banyak hal positif yang didapatkan Indonesia dengan berhasilnya kepolisian mendapatkan Alum, apalagi ditemukan di daerah wisata seperti Tana Toraja.

Sebelumnya, Alum diketahui hilang sejak Juni 2017, setelah pengadilan memberikan hak asuh Alum kepada sang ibu, Elizabeth Avalos (27).

Cerita hilangnya Alum berawal saat Alum dibawa pergi oleh mantan suami Elizabeth, Jorge Langone (41), bersama teman wanitanya pada 2017 lalu ke luar Argentina.

Elizabeth menyebut Jorge merupakan seorang musisi. Jorge disebut membawa Alum ke Bolivia dan kemudian ke Malaysia. Pada 24 Januari 2018, Elizabeth menyampaikan konferensi pers difasilitasi oleh Kedutaan Besar Malaysia.

Dari Malaysia, pencarian lalu berlanjut ke Jakarta. Selebaran untuk pencarian Alum di Jakarta sempat beredar di media sosial sebelum ditemukan di Tana Toraja. 

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018