Jakarta (ANTARA News) - Anggota DPR RI dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Eva Kusuma Sundari, mengatakan rencana penambahan kursi pimpinan untuk DPR dan MPR RI dapat menjadi penyeimbang bagi pimpinan saat ini sehingga tidak lagi terlihat sangat beroposisi kepada pemerintah.  Eva bahkan secara khusus menyebut Fahri Hamzah dan Fadli Zon  dalam pimpinan DPR.

"Mudah-mudahan suasana pimpinan yang selama ini sangat oposan (beroposisi) sehingga banyak `individual center` itu, ya mulai bekerja untuk kepentingan kelembagaan kalau sudah `balance` di dalam pimpinan," kata Eva di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Kamis.

Eva bahkan terang-terangan menyatakan kursi tambahan untuk PDI Perjuangan akan membuat kepemimpinan DPR dan MPR dapat mengimbangi Fahri Hamzah dan Fadli Zon.

Namun Eva mengharapkan pemimpin tambahan di DPR dan MPR dari PDIP tak membuat pimpinan legislatif kehilangan kekritisannya terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah yang menyimpang dari kepentingan rakyat.

Baca juga: Pimpinan MD3 dipilih secara proporsional berdasar perolehan suara hasil pemilu

"Ya tetap silakan kritik keras, tapi ada yang menjalankan, ada pimpinan yang menjalankan agenda-agenda konkret untuk kinerja kelembagaan. Kalau kemarin-kemarin kan kurang," kata Eva.

Revisi UU Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD telah membuat jumlah pimpinan DPR berubah menjadi enam orang dan pimpinan MPR menjadi delapan orang.

PDI Perjuangan, sebagai pemenang Pemilu 2014, selama ini tidak mendapat jatah kursi pimpinan di DPR dan MPR. Tetapi revisi ini membuat PDIP mendapatkan jatah satu kursi di DPR dan satu kursi di MPR.

Baca juga: Zulkifli: tambahan kursi pimpinan DPR-MPR untuk PDIP

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018