Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri India Narendra Modi hari ini berbicara lewat telepon guna membahas krisis politik di Maladewa, perang di Afghanistan dan arus pengungsi Rohingya
dari Myanmar, kata Gedung Putih seperti dikutip Reuters.

Trump tengah memperbaiki hubungan militer dan ekonomi dengan India untuk mengimbangi China di Asia.

Maladewa telah menjadi ajang perebutan pengaruh antara India dan China setelah negara di Samudera Hindia itu turut menandatangani prakaras Belt and Road China dalam membangun jejaring perdagangan dan transportasi di seluruh Asia.

Pemerintah Maladewa sudah mengirimkan utusan ke China, Pakistan dan Arab Saudi untuk menjelaskan krisis politik yang membuat negara tujuan wisata dunia itu dinyatakan dalam keadaan darurat.

Baca juga: Presiden Maladewa kirim utusan ke China, Saudi, Pakistan cari dukungan

Trump dan Modi mengungkapkan keprihatinan mereka atas krisis politik di Maladewa dan pentingnya menghormati institusi-institusi demokrasi dan penegakan hukum, kata Gedung Putih.

Mereka juga mengulangi komitmen mereka terhadap keamanan Afghanistan. Washington baru-baru mengurangi bantuan ke Pakistan yang menjadi musuh India, karena dituduh menjadi basis Taliban dan jaringan militan Haqqani yang melancarkan perang di Afghanistan.  Beberapa tahun ini India meningkatkan bantuannya ke Afghanistan.

Trump dan Modi juga membahas 680.000 muslim Rohingya yang meninggalkan Myanmar tahun lalu ke Bangladesh seteolah operasi keji militer Myanmar di negara bagian Rakhine.

Mereka juga membahas Korea Utara. Kendari India menjalin hubungan diplomatik yang mesra dengan Korea Utara, India melarang berdagang dengan Utara kecuali pangan dan obat-obatan.

Baca juga: Maladewa bergolak, Presiden Abdulla Yameen umumkan keadaan darurat

Pewarta: -
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018