Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat ditutup melemah 39,11 poin seiring dengan pergerakan bursa saham eksternal yang mayoritas tertekan.

IHSG BEI ditutup melemah 39,11 poin atau 0,59 persen menjadi 6.505,52, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 5,41 poin (0,49 persen) menjadi 1.097,66.

Analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi di Jakarta, Jumat mengatakan bahwa IHSG bergerak melemah seiring dengan mayoritas bursa saham eksternal menyusul imbal hasil selain saham di Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan.

"Investor saham belum merasa nyaman dengan kenaikan imbal hasil-imbal hasil di AS," katanya.

Ia menambahkan bahwa harga komoditas dunia yang mengalami tekanan turut memberi dampak negatif bagi saham-saham sektor pertambangan di BEI. Di sisi lain, investor asing yang kembali melanjutkan aksi lepas saham turut menjadi sentimen negatif bagi IHSG.

Berdasarkan data BEI, investor asing membukukan jual bersih atau "foreign net sell" sebesar Rp1,76 triliun pada Jumat (9/2) ini. Saham Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan Astra International Tbk (ASII) menjadi salah satu saham yang paling banyak dijual asing.

Di sisi lain, lanjut dia, pelemahan mata uang rupiah hingga menembus level Rp13.600 per dolar AS turut menjadi faktor negatif bagi pasar saham domestik. Diharapkan Bank Indonesia melakukan intervensi sehingga fluktuasi rupiah dapat lebih stabil.

Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 333.360 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 11,784 miliar lembar saham senilai Rp8,241 triliun. Sebanyak 101 saham naik, 268 saham menurun, dan 90 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.

Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei turun 508,24 poin (2,32 persen) ke 21.382,62, indeks Hang Seng melemah 943,85 poin (3,10 persen) ke 29.507,42 dan Straits Times melemah 38,21 poin (1,12 persen) ke posisi 3.377,69.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018