Jember (ANTARA News) - Hujan deras dengan intensitas sedang hingga tinggi menyebabkan bencana tanah longsor melanda sejumlah lokasi di tiga kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

"Tanah longsor melanda Kecamatan Arjasa, Patrang dan Jelbuk yang merupakan kawasan lereng Pegunungan Argopuro pada Jumat malam," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Widi Prasetyo di Jember, Sabtu.

BPBD Jember bersama perangkat desa dan muspika setempat meninjau sejumlah lokasi longsor di Desa Kemuninglor - Kecamatan Arjasa, Desa Sucopangepok dan Desa Panduman di Kecamatan Jelbuk, serta Kelurahan Bintoro - Kecamatan Patrang.

Tanah longsor menerjang Dusun Rayap, Desa Kemuninglor, Kecamatan Arjasa akibat hujan deras dengan intensitas sedang hingga tinggi, sehingga menyebabkan tanah longsor di samping permukiman warga yang berjarak sekitar 1-2 meter dalam posisi menggantung.

"Dampak kerugiannya yakni plengsengan rumah warga longsor sepanjang kurang lebih 5 meter, lebar 3 meter dengan kedalaman 2 meter, namun tidak korban jiwa dalam kejadian longsor yang terjadi di Dusun Rayap itu," tuturnya.

Menurut dia, longsor susulan tersebut mengancam sebanyak 37 kepala keluarga yang berada di atasnya, bahkan sebagian rumah warga sudah mengalami keretakan dan kondisinya menggantung, sehingga sebagian warga terpaksa harus mengungsi karena rumah tersebut harus dikosongkan.

"Ada dua KK yang harus mengungsi karena rumahnya sangat rawan ambrol akibat tanah longsor tersebut yakni rumah milik Junaidi dan Joni, sehingga kami mengimbau kepada warga untuk segera mengosongkan rumahnya, apabila terjadi hujan deras," ujarnya.

Sementara itu, hujan deras yang mengguyur Dusun Gujuran, Desa Sucopangepok, Kecamatan Jelbuk menyebabkan tanah longsor yang menimpa rumah warga milik Nihan (43), namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.

"Hari ini kami juga melakukan pengecekan dan penilaian di lokasi longsor Desa Sucopangepok untuk melihat sejauh mana kerusakan akibat tanah longsor yang menimpa rumah korban yakni dapur dan kandang ternak milik korban sudah rata dengan tanah," tuturnya.

Ia menjelaskan tanah longsor tersebut menyebabkan dapur dan kandang milik korban rata dengan tanah, serta tembok pojok rumahnya jebol akibat tanah longsor setinggi 25 meter dengan lebarnya 30 meter, dan selain material lobgsor juga terdapat bongkahan bambu.

"BPBD Jember sudah memberikan bantuan kepada korban berupa terpal sebanyak enam buah, matras, lauk pauk, dan tambahan gizi sebanyak 3 paket untuk sedikit meringankan beban korban longsor," katanya.

Widi mengimbau semua warga untuk meningkatkan kewaspadaannya terhadap ancaman bahaya longsor dan banjir karena BMKG memprediksi tingginya intensitas curah hujan masih akan terjadi beberapa hari ke depan.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018