Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun sangat berharap nama yang akan diusulkan menjadi calon Gubernur Bank Indonesia, harus memiliki pengalaman, satu visi dan sehati dengan Presiden Joko Widodo sehingga bisa bekerja bersama.

"Sehingga mengerti vibrasi getaran hati Bapak Presiden Jokowi mengenai arah kebijakan ekonomi moneter ke depan seperti apa," kata Misbakhun melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu.

Hal itu dikatakannya terkait masa jabatan Agus Martowardojo sebagai Gubernur Bank Indonesia akan berakhir pada Mei 2018.

Dia mengatakan kandidat calon Gubernur BI sudah semestinya loyal kepada Presiden Jokowi selaku kepala negara sehingga kebijakan moneter bank sentral bisa sinkron dengan kebijakan fiskal pemerintah.

Hal itu, menurut dia, agar kebijakan moneter dan fiskal membuat pertumbuhan ekonomi bisa menopang kesejahteraan rakyat.

"Calon Gubernur BI mendatang sebaiknya figur yang bersih dari pengaruh kekuasaan sebelumnya. Dengan demikian gubernur BI yang baru nanti tidak punya rekam jejak dengan kekuasaan masa lalu," ujarnya.

Misbakhun yang juga politisi Partai Golkar itu menegaskan bahwa jangan sampai calon Gubernur BI memiliki agenda tersembunyi kebijakan di bidang moneter yang akan menggerogoti kebijakan ekonomi nasional yang digariskan Presiden dengan bersembunyi di balik alasan independensi BI dalam merumuskan kebijakan moneter.

Selain itu, menurut dia, yang juga tidak kalah penting, figur gubernur Bank Indonesia tidak boleh satu klik dengan menteri keuangan yang sedang menjabat.

"Hal itu demi meminimalkan risiko dan menghindari kongkalikong dalam pengambilan kebijakan ekonomi strategis dan penting pada masa-masa krisis. Dengan demikian pengalaman seperti kasus bailout Bank Century tidak terulang di masa depan," katanya.

Misbakhun merasa perlu menyampaikan sejumlah peringatan itu karena Indonesia memiliki pengalaman tentang kebijakan rasio kredit terhadap nilai agunan atau "loan to value" (LTV) untuk mengindari "bubble economy" yang justru menghambat pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, pengalaman selama ini menunjukkan BI sering terlalu lama menurunkan suku bunga acuan atau BI rate.

"Sehingga program single digit rate di sektor perbankan terlambat diterapkan padahal pemerintah telah berkali-kali meminta Bank Indonesia menurunkan BI rate," katanya.

Dia mengatakan pengalaman tersebut yang menjadi dasar baginya untuk mendorong Presiden Jokowi bertindak tepat dalam memilih calon gubernur BI, dan memiliki pengalaman bekerja bersama Presiden Jokowi di bidang ekonomi dan tidak pernah diragukan loyalitas kepada kepala negara.

Masa jabatan Agus Martowardojo sebagai Gubernur Bank Indonesia akan berakhir pada Mei 2018.

Dalam prosesnya, Presiden Jokowi akan mengajukan nama calon Gubernur BI pilihannya ke DPR dan nama yang diusulkan tersebut akan menjalani uji kelayakan dan kepantasan di Komisi XI DPR.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018