Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius meminta kampus dan seluruh warganya aktif mencegah radikalisme di lingkungannya.

"Agar mereka bisa mengidentifikasi `oh temen saya ini terpapar paham radikal` lalu menginformasikan jangan salah jalan dan saling mengingatkan. Mereka masa depan Indonesia," kata Suhardi seperti dikutip dari siaran pers BNPT di Jakarta, Minggu.

Suhardi memberikan kuliah umum mengenai Resonansi Kebangsaan dan Bahaya serta Pencegahan Radikalime kepada hampir 3.000 mahasiswa ITB di Gedung Sabuga ITB, Bandung, Sabtu (10/2), di mana ia menjelaskan cara mengidentifikasi radikalisme termasuk tahapan yang dilalui seseorang hingga menjadi radikal.

Ia mengatakan seiring dengan kemajuan teknologi informasi memang semakin sulit untuk memantau penyebaran sekaligus orang-orang yang terpapar radikalisme karena penyebaran paham radikal tak lagi harus tatap muka.

"Ruang-ruang itu menjadi sarana yang luar biasa, dengan kemampuan teknologi informasi digital itu jadi sangat cepat dan sangat sulit memonitornya. Kalau dulu kita gampang melihat secara fisik, tapi sekarang kalau orang diam dan yang dibukanya konten-konten semacam itu (radikal) gimana? Kita juga mesti aktif," ujar Suhardi.

Ia pun menyinggung bonus demografi yang bukan tidak mungkin menjadi lahan subur radikalisme ketika jumlah angkatan kerja tak sebanding dengan lapangan kerja.

"Kalau sampai sekian banyak jumlah intelektual di negeri ini yang tidak terserap tentunya juga sangat rawan diinfiltrasi paham radikal. Perjuangan bangsa ini tentunya lebih berat karena yang dihadapi adalah kawan sendiri, sebangsa dan setanah air," katanya.

Karena itu, ia mengimbau generasi muda khususnya mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan, kualitas dan juga nasiolismenya. Generasi muda adalah sumber inspirasi bagi bangsa Indonesia.

"Usia para mahasiswa adalah masa yang penuh dinamika sehingga harus dinikmati dengan sebaik-baiknya, tetapi tetap harus mampu berakselerasi dengan kehidupan di masa depan," katanya.

Mahasiswa ITB yang mengikuti kuliah umum itu tampak antusias menyimak dan mencatat apa yang disampaikan Kepala BNPT itu. Selain menyampaikan materi, Kepala BNPT juga memutar film mengenai radikalisme.

Sebelum menutup paparannya, Kepala BNPT juga mengajak seluruh mahasiswa yang hadir untuk bersama-sama menyanyikan lagu Berkibarlah Bendera Negeriku ciptaan Gombloh.

Turut hadir dalam kuliah umum tersebut Rektor ITB Prof Kadarsah Suryadi, Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Alumni dan Komunikasi Dr Miming Miharja yang bertindak sebagai moderator, serta beberapa dekan dan dosen ITB lainnya.

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018