Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah tengah menyiapkan fasilitas `tax holiday` atau pembebasan pajak bagi pembangunan kilang pengolahan minyak, sebagai upaya meningkatkan produksi kilang dalam negeri. Dirjen Migas Departemen ESDM, Luluk Sumiarso, usai rapat dengan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro di Jakarta, Senin, mengatakan peningkatan produksi kilang dalam negeri tersebut akan meningkatkan ketahanan pasokan BBM di dalam negeri. "Kalau kita punya kilang maka akan lebih baik buat ketahanan pasokan BBM di dalam negeri," katanya. Menurut dia, pemberian `tax holiday` itu antara lain berupa pembebasan beban pajak selama masa konstruksi berlangsung. Hal itu merupakan salah satu bentuk insentif pembangunan kilang yang tengah disiapkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sejak dua bulan lalu. Dikatakannya saat ini, selain Pertamina, ada sebanyak 10 investor lain yang berniat membangun kilang, namun masih menunggu insentif pemerintah. Para investor antara lain PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Tuban, Jatim, dengan status produksi 100 ribu barel kondensat per hari dan PT Intanjaya Agromegah Abadi di Pare-Pare, Sulsel, 300 ribu barel per hari yang masih dalam studi ekonomi dan rekayasa (economic & engineering/E&E). Selain itu, PT Petroref Utama Nusantara di Lombok Tengah, NTB, 300 ribu barel per hari yang statusnya masih studi E&E, PT Kilang Muba di Musi Banyuasin, Sumsel, 800 barel per hari yang masih konstruksi, PT Elnusa di Tuban, Jatim, 300 ribu barel per hari dengan status studi E&E, dan PT Situbondo Refinery Industri di Situbondo, Jatim, 300 ribu barel per hari yang masih studi E&E. Menurut Luluk, investor lain seperti Humpuss juga berniat membangun kilang di Lhokseumawe, Aceh. Pihaknya akan mengundang para investor kilang tersebut dan akan memfasilitasi pembentukan asosiasi di antara mereka. Kebutuhan BBM dalam negeri mencapai 1,010-1,030 juta barel per hari. Namun, kemampuan produksi kilang dalam negeri yang kini dimiliki Pertamina hanya 72 persen atau sekitar 685-720 ribu barel per hari. Akibatnya, Indonesia harus mengimpor sisanya sebesar 310-325 ribu barel per hari. Saat ini, Pertamina memiliki tujuh kilang dengan kapasitas 1,051 juta barel per hari. Ketujuh kilang itu adalah Pangkalan Brandan berkapasitas lima ribu barel per hari, Dumai & S Pakning 170 ribu barel per hari, Musi 133 barel per hari, Cilacap 348 ribu barel per hari, Balikpapan 260 ribu barel per hari, Balongan 125 ribu barel per hari, dan Kasim 10 barel per hari. (*)

Copyright © ANTARA 2007