"Alhamdulillah di Taman Satwa Cikembulan ini berhasil lahir tiga anak singa yang saat ini kondisinya tumbuh sehat," kata Manajer Taman Satwa Cikembulan, Rudy Arifin saat jumpa pers kelahiran anak singa di Garut, Senin.
Ia menuturkan, tiga anak singa itu lahir 13 Desember 2017 dari induk betina usia tiga tahun dan jantan usia empat tahun yang sudah menghuni Taman Satwa Cikembulan Garut sejak 2013.
Ia menyampaikan, proses kelahiran anak singa itu berlangsung secara alami tanpa bantuan dari tim dokter hewan maupun pawang singa di Taman Satwa Cikembulan.
"Awalnya lahir satu anak singa siang hari, kemudian dua lagi saat malam, proses lahirannya biasa secara alamiah, cuma terus dipantau oleh kami," katanya.
Ia mengatakan, dua ekor singa jantan dan betina itu sengaja di satu kandangkan untuk dapat berkembang biak.
Sejak diketahui betina singa mengandung, kata Rudy, tim dari Taman Satwa Cikembulan terus mengamati setiap perkembangannya, termasuk menjaga kandang dan makanannya agar kondisinya tetap sehat.
"Setelah lahir pun kita pantau terus dan memisahkan singa jantan dari betina agar tidak terjadi sesuatu, terutama menjaga induknya agar fokus menjaga tiga anaknya," katanya.
Ia menambahkan kelahiran tiga anak singa itu tentunya menambah populasi singa di Taman Satwa Cikembulan menjadi lima ekor.
Setelah tumbuh besar, kata dia, tiga anak singa itu bisa jadi dipindahkan ke kebun binatang lain yang kandangnya lebih layak untuk perkembangannya.
"Sebenarnya kelahiran singa ini sudah berhasil di tempat konservasi lainnya, namun untuk di sini baru pertama kali dan menjadi suatu kebanggaan," katanya.
Dokter hewan Taman Satwa Cikembulan, Dian menambahkan bahwa tiga anak singa maupun betinanya mendapatkan perhatian serius, mulai dari makanannya maupun tambahan vitamin.
Terutama betinanya, kata dia, harus mendapatkan asupan makanan yang lebih dan sehat karena sedang menyusui tiga anaknya.
"Kebutuhan makanan dagingnya kita penuhi sehari sampai 4 kilo, lalu vitamin, hasilnya sampai saat ini induk maupun anaknya terlihat sehat," kata Dian.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018
