Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail di Jakarta, Selasa mengatakan dolar AS bergerak mendatar dengan kecenderung melemah terhadap sejumlah mata uang dunia.
"Dolar AS tertahan seiring dengan masih tingginya ketidakpastian apakah data inflasi Januari AS akan lebih tinggi atau rendah," katanya.
Ia menambahkan bahwa di tengah situasi itu, ruang bagi mata uang rupiah untuk menguat cukup terbuka, apalagi dalam beberapa hari terakhir ini cenderung mengalami pelemahan terhadap dolar AS.
"Rupiah di pasar spot diperkirakan bergerak di rentang Rp13.550-Rp13.650 per dolar AS," katanya.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa sentimen mengenai tren penurunan defisit yang berlanjut memberi harapan positif bagi pelaku pasar uang, diharapkan perbaikan itu terus berlanjut.
"Sejumlah kebijakan moneter dan makroprudensial dari pemerintah diharapkan terus berjalan baik sehingga mendukung ekonomi nasional," katanya.
Bank Indonesia mencatat, defisit transaksi berjalan tahun 2017 sebesar 17,3 miliar dolar AS atau 1,7 persen dari PDB, lebih rendah dibandingkan defisit tahun sebelumnya yang sebesar 1,8 persen dari PDB.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018