Jakarta (ANTARA News) - Para orang tua marah dan memboikot film Peter Rabbit karena disebut mendorong anak-anak untuk mem-bully orang-orang yang punya alergi.

Film live action terbaru Sony yang digarap berdasarkan kisah milik Beatrix Potter itu mengandung adegan di mana sekelompok kelinci menyerang seorang petani dengan melemparinya buah berry, setelah mereka tahu kalau sang petani punya alergi terhadap buah berry.

Petani yang bernama Tom McGregor itu tak sengaja menelan satu buah berry yang susah payah menyuntik dirinya dengan EpiPen kemudian mengalami syok anafilaktik dan pingsan.

Hal itu membuat ibu-ibu yang punya anak penderita alergi mengamuk.

"Sebagai ibu balita yang alergi terhadap beberapa makanan, saya merasa jijik bahwa Sony akan membuat lelucon dari mencipratkan alergen pada orang yang terkena alergi makanan. Melakukan hal itu adalah serangan yang diperparah!" demikian cuit salah seorang ibu menggunakan tagar #boycottpeterrabbit.

"Silakan memboikot film Peter Rabbit. Sebagai ibu dari anak-anak yang punya alergi, saya merasa sangat terusik saat Sony berpikir oke untuk membuat lelucon alergi makanan yang mematikan," tulis orang tua lain di Facebook.

Yayasan Kids With Allergies mengeluarkan peringatan di Facebook pada hari Jumat, meminta orang tua untuk mendiskusikan adegan dan "bullying alergi" dengan anak-anak mereka.

"KFA percaya bahwa 'lelucon' alergi makanan berbahaya bagi komunitas kita ... Menjadikan kondisi ini menyakitkan bagi anggota kita dan mendorong masyarakat untuk tidak mengambil risiko untuk bereaksi serius terhadap alergi," tulis mereka.

Kelompok tersebut juga memposting sebuah surat terbuka kepada pencipta film anak-anak tersebut, yang ditandatangani oleh Kenneth Mendez, Presiden dan CEO Yayasan Asma dan Alergi Amerika, meminta mereka untuk memeriksa kembali penggambaran alergi makanan mereka dan menahan diri untuk tidak mengejek mereka di kemudian hari.

Organisasi lain, termasuk organisasi Penelitian dan Penelitian Alergi Makanan, juga memperingatkan keluarga tentang adegan alergi di Facebook.

"Kami ingin membuat Anda sadar bahwa melihat pemandangan ini mungkin mengganggu sebagian anak-anak," tulis mereka.

Sebuah badan amal Australia untuk orang-orang dengan alergi yang mengancam jiwa juga meminta pencipta film tersebut untuk mengeluarkan permintaan maaf dalam sebuah petisi Change.org yang mendapat lebih dari 10.000 tanda tangan.

Pada hari Minggu, Sony Pictures mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa film tersebut "seharusnya tidak menyepelekan" karakter dengan alergi "bahkan dengan cara kartun dan slapstick."

"Kami dengan tulus menyesali hal itu karena tidak peka terhadap masalah ini, dan kami mohon maaf."

Film tersebut dibuka pada hari Jumat untuk ulasan yang beragam, demikian New York post.

Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018