Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) merestrukturisasi organisasi dengan menghapus Direktorat Gas guna menghadapi tantangan bisnis sekaligus memberikan pelayanan kepada masyarakat secara maksimal.

Perseroan memperkuat struktur organisasi hilir dengan memecah Direktorat Pemasaran menjadi Pemasaran Ritel dan Pemasaran Korporat, serta Direktorat Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur termasuk menangani Energi Baru Terbarukan (EBT).

Perubahan struktur organisasi itu ditetapkan dalam Keputusan Menteri BUMN pada Jumat (9/2) yang juga memberhentikan dengan hormat Yenni Andayani dan menetapkan Nicke Widyawati sebagai Direktur SDM merangkap definitif Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur yang juga menangani Energi Baru Terbarukan.

Adapun M Iskandar menjadi Direktur Pemasaran Korporat merangkap Direktur Ritel hingga ditetapkan pejabat yang definitif.

Pertemuan tersebut dihadiri Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Harry Sampurno, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Tanri Abeng serta jajaran Komisaris dan Direksi Pertamina di Kantor Kementerian BUMN.

Usai rapat, Tanri mengatakan tantangan bisnis Pertamina ke depan akan semakin kompleks karena kebutuhan energi nasional yang terus meningkat tidak dibarengi dengan ketersediaan dan infrastruktur harus dijawab dengan sistem dan manajemen yang handal.

"Organisasi baru ini diharapkan menjawab kompleksitas bisnis perseroan di masa depan dalam pemenuhan energi nasional, di antaranya memberikan pelayanan kepada masyarakat secara maksimal seperti Program BBM Satu Harga, distribusi premium dan LPG 3 kg," katanya melalui keterangan tertulis, Selasa.

Selain itu, menurut Tanri, Pertamina juga harus berperan maksimal sebagai agen pembangunan, berkinerja baik dan positif bagi BUMN. Supaya mampu menjalankan peran tersebut, Pertamina perlu mengubah strategi bisnisnya dari product oriented menjadi customer oriented.

Untuk menjadi perusahaan customer oriented, diperlukan konsolidasi dari pekerjaan infrastruktur pemasaran untuk semua produk Pertamina diantaranya BBM, LPG, Avtur dan Pelumas.

Menurutnya, untuk mengatur, menangani dan membangun berbagai kebutuhan infrastruktur pemasaran dan mengatur logistik atau supply chain, akan dikoordinasikan di bawah Direktur Logistik dan Infrastruktur termasuk pengembangan teknologi, energi baru dan terbarukan.

Adapun untuk menangani konsumen besar akan dijalankan oleh Direktur Pemasaran Korporat.

Tanri menyampaikan, Pertamina terus memperkuat organisasi dan proses konsolidasi manajemen dan bisnis. Agar restrukturisasi organisasi Pertamina ini berjalan dengan baik, maka manajemen Pertamina akan diisi oleh para profesional yang berkompeten dan memiliki integritas yang baik.

"Semoga prosesnya lancar, karena ini sama seperti ketika kita melakukan konsolidasi di BUMN sektor telekomunikasi," ujarnya.  

Sementara itu, Harry Sampurno menyampaikan restrukturisasi ini merupakan hasil telaah dan kajian oleh tim terkait dan mendapat masukan serta saran dari Dewan Komisaris Pertamina dalam rangka menjawab tantangan Pertamina ke depan.

Menurut Harry, dengan restrukturisasi ini diharapkan Pertamina dapat memperkuat perannya sebagai penyelenggara energi nasional sekaligus menyiapkan perseroan untuk bersaing hingga ke mancanegara.

"Kita mendukung proses konsolidasi internal manajemen dan SDM Pertamina, agar dapat menjalankan fungsi strategisnya dalam memenuhi kebutuhan energi masyarakat di seluruh wilayah Indonesia," pungkasnya.

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018