Jakarta (ANTARA News) - Atlet pencak silat nomor seni ganda putra Hendy dan Yolla Primadona Jampil membidik medali emas pertama cabang pencak silat dalam Asian Games yang akan berlangsung di Jakarta, pada Agustus.

"Asian Games 2018 akan menjadi keikutsertaan pertama bagi cabang pencak silat. Saya ingin mencatat sejarah yang mungkin sekali seumur hidup," ujar Hendy selepas pertandingan seni Kejuaraan Uji Coba Asian Games di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Rabu.

Hendy meraih medali emas dalam kejuaraan itu setelah tampil pada nomor seni ganda putra bersama Yolla Primadona Jampil dengan nilai total 578.

Sementara, pasangan atlet Filipina Alfau Jan Abad dan Almohaidib Abad meraih medali perak dengan nilai total 568.

Yolla mengaku tetap berusaha menjaga kondisi fisik menyusul kemungkinan cedera menjelang pertandingan Asian Games. "Jika ada atlet yang cedera, tim kita bisa kehilangan persentase untuk meraih hasil terbaik. Tapi, kami ingin menunjukkan hasil terbaik itu," kata Yolla.

Yolla mengatakan telah berlatih bersama Hendy ketika mengikuti kejuaraan nasional pelajar pada usia enam tahun yang menjadi bekal kekompakan permainan seni pasangan putra pencak silat itu.

"Saya ingin fokus ke pertandingan di Malaysia dan turnamen Belgia Terbuka sebelum Asian Games," ujar Yolla.

Yolla mengatakan pencak silat sebagai cabang olahraga yang menargetkan masuk Olimpiade semestinya juga diikuti atlet-atlet dari China, Jepang, dan Korea.

"Mereka punya cabang olahraga bela diri, mereka juga bisa pencak silat asal tahu peraturannya. Kami berharap pencak silat tidak hanya digelar dalam Asian Games, tetapi juga pada Olimpiade," kata Yolla.

Selain nomor ganda putra, Indonesia juga merebut medali emas cabang pencak silat nomor regu putra pada Kejuaraan Uji Coba Asian Games 2018 itu.

Tim putra yang terdiri atas Anggi Faisal Mubarok, Nunu Nugraha, dan Asep Yuldan Sani meraih nilai total 466. Sedangkan tim Singapura meraih nilai total 459 dan meraih medali perak.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018