Jakarta (ANTARA News) - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) menggandeng Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Papua Barat, PT Papua Doberai Mandiri (Padoma) untuk memperluas jaringan infrastruktur dan pemanfaatan gas bumi di Papua Barat.

"Semoga kerja sama ini semakin mempercepat pengembangan infrastruktur gas bumi terutama di Papua Barat, sehingga manfaat besar energi baik dari gas bumi makin banyak dinikmati warga di Papua," kata Direktur Komersial PGN Danny Praditya usai penandatanganan nota kesepahaman tentang Kerja Sama Pengembangan Infrastruktur dan Pemanfaatan Gas Bumi di Wilayah Papua Barat di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, PGN terus berkomitmen mengembangkan infrastruktur dan pemanfaatan gas bumi di berbagai daerah.

Padoma merupakan BUMD yang ditunjuk Pemerintah Provinsi Papua Barat untuk melaksanakan pemanfaatan gas alam cair (LNG).

Danny mengatakan, dalam kerja sama PGN dengan Padoma, selain pemanfaatan dan pengembangan infrastruktur gas bumi di Papua Barat dan sekitarnya, keduanya juga akan bersinergi dalam pembangunan dan pengoperasian pembangkit listrik, pemanfaatan lahan untuk pengembangan infrastruktur gas atau LNG maupun infrastruktur pendukung lainnya.

"Kerja sama dengan Padoma ini tidak hanya dengan PGN saja, tapi juga dengan anak usaha PGN lainnya seperti penyediaan layanan jaringan telekomunikasi kabel serat optik, solusi bidang engineering, SPBG, pengeloaan aset atau properti, dan lainnya," ungkap Danny.

Sementara itu, Direktur Utama Padoma Bambang Heriawan Soesanto menyambut baik kerja sama tersebut, dengan harapan hasil sinergi dengan PGN akan meningkatkan dan mempermudah akses warga di Papua terhadap kebutuhan energi.

"Semoga dengan adanya kerja sama ini perekonomian di Papua khususnya di Papua Barat semakin meningkat, akses energi semakin mudah," kata Bambang.

Data PGN menunjukkan BUMN tersebut sudah menyalurkan energi gas bumi untuk 3.898 rumah di Sorong, Papua Barat.

Jaringan gas bumi tersebut tersebar di lima kelurahan yaitu Malawili, Malawele, Mariat Pantai, Klabinain, dan Aimas dengan tarif rata-rata Rp40.000 per bulan per rumah.


Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018