Majalengka (ANTARA News) - Ketua Majlis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat KH Akhmad Muhidin memastikan bahwa H. Bahro (60) yang meninggal dunia bukanlah seorang muazin seperti berita yang viral di media sosial.

"Saya pastikan informasi tersebut, adalah hoax atau tidak benar dan kami harap masyarakat jangan mempercayai isu tersebut," kata Muhidin yang diamini oleh keluarga korban Bahro di Majalengka, Sabtu.

Menurutnya Bahro (60) yang tinggal di Desa Sindang, Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka bukan seorang muazin, ustad atau kyai, melainkan hanya masyarakat biasa.

Maka dari itu, MUI mengimbau ulama, santri, ustaz dan warga agar tetap tentram serta tidak merasa terancam.

"Khususnya kepada masyarakat agar tidak mempercayai isu atau informasi hoax yang tidak bisa dipertanggung-jawabkan," tuturnya.

Di tempat yang sama juga ditegaskan Istri korban, Mumun dan anaknya Ahmad Subendi, bahwa peristiwa menimpa anggota keluarganya yang tewas adalah korban pencurian dengan kekerasan (curas) karena di dalam rumahnya sudah acak-acakan.

"Bapak saya bukan seorang muazin, melainkan hanya masyarakat biasa dan bapak saya meninggal di teras rumah, akibat korban pencurian, yang dibunuh oleh pelaku yang hendak mencuri barang barang berharga kami," katanya.

Sementara itu Kapolres Majalengka, AKBP Noviana Tursanurohmad, memastikan penganianyaan yang berujung pembunuhan memang terjadi, tetapi tidak melibatkan muazin atau orang gila.

"Kejadian ada, tapi tidak melibatkan muazin atau dengan orang gila," katanya.

Berdasarkan hasil olah TKP, sambung kapolres, H Bahro, murni diduga menjadi korban curas dan saat ini kasusnya masih sedang dalam proses penyelidikan.

Oleh karena itu kata Noviana, pihaknya mengimbau masyarakat agar tidak percaya terhadap isu tersebut.

"Kami ingatkan agar jangan percaya berita hoax, sebab tujuan hoax hanya memecah belah masyarakat," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya media sosial pada dua hari ini khususnya di Facebook digegerkan postingan adanya pembunuhan terhadap seorang muazin di Majalengka dan pelakunya berpura-pura gila.

Seperti akun facebook Nabila Purnama Putri yang menyatakan dalam akunnya "INNALILLAHI WAINNAILAHI ROJIUN. Masih Ingat Siapa Kemarin yg Kepanasan Dengar Suara Adzan...??? Seorang Muadzin Bernama Bapak Bahron pada tgl 15/02/18 Menjadi Korban Pembunuhan,".

Status itu sudah dibagikan sebanyak 7,8 ribu kali, disukai 1,2 ribu dan terdapat 53 komentar.

Sementara akun Zulkarnain Hasan memosting yang isinya "Asalamualaikum. Terjadi lagi pembunuhan seorang Muadzin Mushola, pelakunya berpura pura gila. lokasi Cikijing kabupaten majalengka, jabar. Sejenak kita doa kan. Semoga beliau ditempatkan di tempat yang terbaik," tulisnya.

Status tersebut sudah dibagikan sebanyak 40 kali dan disukai 1,9 ribu serta dikomentari 324 orang. Selain dua status itu masih banyak pernyataan yang sama di facebook terkait berita adanya muazin dibunuh.

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018