"Tetap menari, tetap berkesenian. Saya tetap menari sampai hari ini. Lalu saya sedikit yoga. Yoga tari seminggu sekali," kata dia kepada ANTARA News di Jakarta beberapa waktu lalu.
Bagi Nungki, yoga tari membuat badannya bergerak. Tetapi kalau tak sempat melakukannya, dia memilih berjalan demi menjaga tubuhnya tetap bergerak.
"Saya dan kawan-kawan mengembangkan yoga tari. Jadi bukan hanya yoga tetapi juga tarian. Tari dan yoga itukan berdekatan. Badan tetap bergerak dan kalau itu terhenti, terasa badan enggak enak saya bisa mondar-mandir jalan atau naik turun tangga di rumah. Supaya tetap bergerak," tutur dia.
Bagi Nungki, badan yang senantiasa bergerak, ditambah asupan makanan bergizi seimbang, membuat tidurnya pulas.
"Cuman, menari itu membantu banget. Secara fisik capek, tetapi makannya cukup, tidurnya pulas. Itu yang penting," kata Nungki.
Soal pola makan, dia mengaku sebagai tipe yang cenderung memilih porsi sedikit namun sering.
"Saya tipe yang makannya tidak terlalu banyak. Tetapi sering. Rupanya itu yang lebih dianjurkan dokter. Tetapi kalau kualitas makan berada di luar rumah agak "jorok"," kata dia.
"Joroknya dalam pengertian enggak bisa diukur hari ini sudah makan daging seberapa banyak, lalu di kampus mau jajan tadi sudah makan apa ya di rumah. Itu kan susah mengukurnya," imbuh Nungki.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
