Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengajak segenap lapisan masyarakat menjaga aneka fasilitas di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).

Ajakan itu disampaikan Menteri PUPR di Jakarta, Senin, menyusul rusaknya pada sejumlah bagian di stadion itu usai Pertandingan Sepakbola Final Piala Presiden, Sabtu (17/2)

"Saya pribadi mengajak masyarakat untuk menjaga SUBK dan fasilitas terkait," katanya usai mengecek fasilitas Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).

Menteri Basuki mengatakan euforia masyarakat untuk menyaksikan pertandingan sepak bola dengan fasilitas bagus ternyata menyisakan kerusakan sejumlah fasilitas di Kompleks dan Venues GBK. Padahal renovasi venue dan penataan kawasan GBK dibiayai dengan menggunakan pajak yang dihimpun dari masyarakat.

"Saat kejadian, saya sedang berada di Yogyakarta. Saya lihat melalui media, saya menangis karena renovasi venues dan kompleks GBK membutuhkan perjuangan yang tidak mudah. Kita akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Asian Games XVIII," katanya. 

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut fasilitas yang rusak antara lain tujuh segmen panel pembatas difabel dengan lapangan yang terbuat dari bahan acrylic, pagar di pintu tujuh dan sembilan, dan arena taman Kawasan GBK. (Foto : Antara / Michael Siahaan) 

Basuki menyebutkan, bahkan semula OCA (Olympic Council of Asia) tidak percaya bahwa Indonesia bisa menyelesaikan renovasi ini.

"Kami sudah kerjakan siang malam dan sudah bisa kami sajikan kepada masyarakat dan khususnya OCA juga sudah yakin kita mampu," jelas Menteri Basuki.

Basuki ketika melakukan peninjauan itu juga tiba di Zona 10 dan menuju tribun penonton untuk melihat tujuh segmen pagar akrilik yang roboh, kemudian ke Zona 9 melihat kondisi pintu yang rusak dan selanjutnya melihat kondisi taman yang tanamannya banyak yang rusak.

"Dari 4,8 hektare taman yang mengalami kerusakan mencapai 80 persen," kata Basuki.

Menurut Menteri Basuki, nilai kerusakan yang timbul tidaklah besar. Hasil evaluasi sementara yang disampaikan oleh pihak pengelola tidak lebih dari Rp150 juta, khusus untuk Stadion Utama GBK.



Perbaikan pintu yang rusak akan diselesaikan dalam waktu sepekan. Di samping itu fondasi pada seluruh pintu akrilik yang menjadi pembatas di tribun penonton akan diperkuat. Sementara untuk lansekap, tanaman yang rusak akan diganti. Ini perlu waktu untuk tumbuh.

"Namun bagi saya bukan kerusakan, pasti kami perbaiki, karena ini milik kita. Ini lebih pada soal perilaku. Saya masih bertanya kok bisa kita sendiri yang merusak. Padahal ke depannya masih ada pertandingan Piala AFC dan event lainnya," katanya.

Oleh karena itu, dia menegaskan dan mengimbau seluruh masyarakat untuk menjaga ketertiban dan tidak merusak asset yang menjadi kebanggaan Indonesia menjelang pelaksanaan Asian Games 18 dalam beberapa bulan lagi.

Direktur Utama Pusat Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno (PPK GBK) Winarto memeriksa kondisi pagar pembatas lapangan yang rusak di Stadion Utama GBK, Senayan, Jakarta, Minggu (18/2/2018).  (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Menteri Basuki mencontohkan taman-taman di Kota Surabaya yang dibangun dengan biaya tidak murah, meski tanpa pagar, tetap bisa dijaga oleh warganya agar tidak rusak.

Ia juga berharap para pengunjung GBK dari berbagai kota di Indonesia juga bisa melakukan hal serupa.



Siap diresmikan
Mengenai kesiapan Kompleks GBK menyongsong Asian Games yang akan dibuka pada 18 Agustus 2018, Basuki menyebutkan, saat ini seluruh venues sudah selesai dan siap untuk diresmikan oleh Presiden atau Wakil Presiden.

Dalam masa pemeliharaan, Kementerian PUPR terus melakukan monitoring dan perbaikan terhadap berbagai fasilitas pendukung venue di GBK. Salah satunya adalah untuk memastikan tidak terjadi genangan saat hujan deras.

"Kami monitor terus termasuk saat `test event` atau hujan yang terjadi. Ini kesempatan bagi kami untuk memperbaiki sistem drainase kawasan," kata Basuki.

Pemerintah melalui Kementerian PUPR mengalokasikan dana perbaikan SUGBK dan pendukungnya (sejumlah venues) termasuk wisma atlet Kemayoran dan Jakabaring Palembang sebesar Rp2,8 triliun sejak 2016.

Turut serta dalam tinjauan lapangan tersebut, Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo, Direktur Bina Penataan Bangunan, Ditjen Cipta Karya Iwan Suprijanto, Direktur Utama PPK GBK Winarto, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja. 

Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2018