Perusahaan yang berbasis di Nashville sejak 1894 itu pada Senin (19/2) berupaya menyelamatkan perusahaan yang sakit dengan menarik direktur keuangan baru Benson Woo.
Menurut pernyataan perusahaan yang dikutip AFP, Gibson Brands, yang juga menjual sistem audio untuk kalangan profesional dan masyarakat umum, bekerja sama dengan bank investasi untuk menyiapkan rencana refinancing, yang mencakup revisi tingkat bunga, jadwal pembayaran dan persyaratan dari perjanjian kredit sebelumnya.
Grup itu diketahui punya utang 375 juta dolar AS yang akan jatuh tempo pada awal Agustus 2018 menurut siaran Nashville Post.
"Ketika alat musik dan audio pro menjadi segmen yang menguntungkan dan berkembang, mereka masih di bawah level kesuksesan yang kami lihat dalam beberapa tahun yang lalu," kata CEO Henry Juszkiewicz dalam pernyataannya.
Dia mengatakan sebagai bagian dari peninjauan kembali strategi bisnis secara luas perusahaan melanjutkan perampingan bisnis audio merek Philips dan menghentikan produksi produk-produk yang performanya buruk.
Dia mengatakan Gibson berharap strategi ini akan berbuah "hasil keuangan terbaik yang akan dilihat perusahaan dalam sejarahnya dalam tahun depan," dengan melunasi utang perusahaan secara menyeluruh "dalam beberapa tahun."
Gibson membeli Philips, jenama hiburan asal Belanda, pada 2014 seharga 135 juta dolar AS.
Gibson merupakan produsen gitar legendaris bernama Les Paul yang menjadi ikon merek itu karena digunakan sederet musisi dunia antara lain B.B. King, Keith Richards dan Jimmy Page.
Pada 2016, Gove Gibson -- sebuah gitar akustik baja yang diberikan ayah Elvis Presley pada 1969 -- dijual dalam lelang senilai 334.000 dolar AS.
Setahun sebelumnya, salah satu gitar favorit Lennon yang digunakan untuk menulis lagu "All My Loving" dan "She Loves You" terjual 2,4 juta dolar AS menurut siaran AFP.
Baca juga: Gitar "Black Beauty" Les Paul akan dilelang
Penerjemah: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018
