Yangon (ANTARA News) - Pemerintah Myanmar berencana mengimplementasikan rencana aksi konservasi gajah selama 10 tahun, mulai 2018 hingga 2027, yang bertujuan mencegah penurunan jumlah gajah liar dan pengurangan lahan padang rumput mereka, demikian laporan Global New Light of Myanmar.

Rencana aksi tersebut mencakup perlindungan gajah liar dan lahan padang rumput mereka, menyelesaikan konflik antara gajah dan manusia, pencegahan dan penegakan tindakan terhadap perdagangan ilegal gajah dan bagian tubuh mereka serta mengelola gajah jinak.

Menurut laporan, jumlah gajah liar di Myanmar turun karena lebih sedikit lahan untuk gajah liar, adanya pengurangan tanah padang rumput dan konflik gajah dan manusia.

Selain itu, perburuan liar dan perdagangan satwa liar adalah dua alasan untuk deklinasi jumlah gajah.

Sementara itu, pihak berwenang Myanmar telah merencanakan untuk membuka sebuah kamp enam gajah di Pyin Oo Lwin di wilayah utara Mandalay, selain 10 kamp lainnya dari jenisnya sebagai daya tarik bagi turis asing.

Pengaturan untuk wahana gajah yang aman juga sedang dilakukan oleh pihak berwenang di kamp-kamp ini untuk wisatawan, demikian Kantor Berita Xinhua.

Penerjemah: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018