... normal-normal saja tidak bisa, percaya sama saya. Karena ini kejahatan luar biasa, kita menghadapi kejahatan manusia-manusia yang punya karakter yang luar biasa, dan perasaannya sudah melebihi dari para binatang...
Bogor (ANTARA News) - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komisaris Jenderal Polisi Budi Wases, berkata soal calon penggantinya. Dia mengharapkan penggantinya adalah orang yang memiliki integritas baik dalam menjalankan tugas.

"Maka kalau tidak punya integritas yang baik, saya yakin tidak mungkin bisa bekerja dengan baik di BNN," kata dia, di Bogor, Kamis usai meresmikan Pusat Laboratorium Narkotika dan fasilitas anjing pelacak narkotika atau Unit Deteksi K9.

Dia telah memberikan rekomendasi kepada presiden sebagai Kepala BNN itu, hanya persyaratan, hanya kriteria. Kriteria orang yang memimpin BNN itu yang pertama kali harus punya integritas, punya mental yang baik, profesional karena harus tahu masalah narkotika.

"Jadi kalau orang 'kosongan" dari narkotika, nggak mungkin bisa bekerja disini. Sudah pasti nggak mungkin dan undang-undangnya mengatakan begitu, tapi ada yang bertanya kepada Pak Buwas tidak punya pengalaman narkotik, bisa? Yach itu karena Tuhan yang menghendaki," kata Buwas.

Dia mengaku saat diperintahkan sebagai kepala BNN oleh Presiden Joko Widodo, sebenarnya secara persyaratan 'kosong' untuk memimpin BNN.

"Tapi khan sudah perintah presiden dan negara, khan teman-teman tahu saya ditukar guling yah, antara Kabareskrim atau kepala BNN. Alhamdulillah Allah itu memang nggak salah nunjuk saya. Nach maka karena Allah saya bisa," kata Buwas.

Dia tegaskan kalau jadi Kepala BNN normal-normal saja, tidak bisa.

"Kalau normal-normal saja tidak bisa, percaya sama saya. Karena ini kejahatan luar biasa, kita menghadapi kejahatan manusia-manusia yang punya karakter yang luar biasa, dan perasaannya sudah melebihi dari para binatang. Maka orang yang ada disini harus orang-orang yang memang harus tahu persis, terutama masalah jaringan-jaringan," kata dia.

Dia menyampaikan kepada presiden, kalau penggantinya paling tidak punya persyaratan dan yakin kalau persyaratan terpenuhi maka Kepala BNN bisa melaksanakan tugas di BNN.

"Karena harapan saya sekarang sistem yang sudah terbangun di BNN ini harus terus dilanjutkan. Kerjasama yang telah terbangun dan sinergitas baik dengan TNI dengan Polri, Bea Cukai, PPATK dan lainnya itu harus terus dibangun. Bagaimana kita kalau tanpa itu, mana mungkin kita bisa mengungkap TPPU tanpa bantuan PPATK, yang sekarang sedang kita telusuri," kata Buwas.

Ada kejahatan narkotika yang menghasilkan uang Rp7,4 triliun dalam satu tahun, ada yang Rp3,6 triliun pada 2016, tahun 2017 ada Rp7,4 triliun yang pada 2018 yang sedang BNN lempar ke PPATK kurang lebih menurut kasarannya ada Rp45 triliun, katanya.

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018