Banyuwangi (ANTARA News) - Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof Dr Mohammad Nuh, DEA menyemangati Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, untuk terus melahirkan sumberdaya manusia (SDM) yang unggul agar bisa menghadapi persaingan global.

"Kunci pengembangan daerah ada di SDM. Maka anak-anak muda harus meningkatkan kompetensi diri. Tingkatkan pengetahuan. Asah keterampilan. Berani berinovasi, harus kreatif," ujar Nuh saat menghadiri Wisuda Ke-7 Politeknik Negeri Banyuwangi di Banyuwangi, Kamis.

Nuh mengapresiasi upaya Pemkab Banyuwangi dalam mengembangkan SDM. Dia mengaku tahu betul perkembangan di kabupaten paling timur di Pulau Jawa itu karena sejumlah capaian pendidikan Banyuwangi terjadi di era dia menjabat sebagai Mendikbud. Di monomen kemajuan itu adalah peresmian Politeknik Negeri dan Universitas Airlangga kampus Banyuwangi.

"Memang tak ada pilihan selain memacu SDM. Banyuwangi terus berinovasi mengembangkan SDM lewat berbagai program. Saya kira Banyuwangi bisa maju duluan dibanding lainnya," ujar mantan rektor Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) tersebut.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan SDM adalah salah satu pilar pembangunan daerah. Menurut dia, kunci pengembangan ekonomi lokal setidaknya ada empat, yakni SDM, infrastruktur, modal sosial yang baik di masyarakat, dan kebijakan. "SDM menjadi pilar bagi semuanya," katanya.

Oleh karena itu, kata Anas, Banyuwangi memilih berikhtiar mengembangkan pendidikan tinggi dan keberadaan kampus-kampus itu dilibatkan dalam pembangunan daerah. Misalnya, ratusan aparatur desa dikuliahkan ke jurusan Program Pengembangan Masyarakat di salah satu kampus setempat.

"Sudah lebih dari 700 anak muda Banyuwangi yang kurang mampu diberi beasiswa Banyuwangi Cerdas untuk berkuliah di berbagai kampus, baik di Banyuwangi maupun luar daerah," ujar Anas.

Dia menambahkan, di daerahnya juga telah berdiri Unair Kampus Banyuwangi yang telah memasuki perkuliahan tahun ketiga dengan jumlah mahasiswa sekitar 800 orang dari 19 provinsi se-Indonesia.

"Ada pula Politeknik Negeri yang kini terus tumbuh dengan baik, menyiapkan SDM-SDM daerah untuk membawa kebaikan bagi masyarakat," ujar Anas.

Di Politeknik Negeri Banyuwangi kini ada tujuh jurusan, di antaranya Teknik Sipil, Teknik Mesin, Teknik Informatika, Manajemen Bisnis Pariwisata, Teknologi Hasil Ternak, dan Agribisnis dengan jumlah mahasiswa sekitar 2.700 orang.

"Anak-anak muda daerah seperti Banyuwangi harus menjadi generasi unggul. Jangan minder dengan anak-anak kota besar, wong sama-sama makan nasi. Sekarang batas geografis bukan ukuran kompetensi karena semua bisa dipelajari dari internet. Dengan beasiswa dan program-program bersama lainnya, saya yakin anak-anak muda kita bisa berdaya saing," kata Anas.

Pewarta: Masuki M Astro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018