Semarang (ANTARA News) - Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengajak seluruh masyarakat mengelola sampah untuk mengantisipasi banjir yang salah satunya diakibatkan penumpukan sampah di saluran-saluran air.

"Kemarin, saat banjir ternyata penyebab utamanya adalah sampah yang menumpuk di saluran, selain curah hujan yang tinggi. Buktinya, begitu sampah yang menyangkut di jembatan disingkirkan, airnya lancar," katanya di Semarang, Kamis.

Hal tersebut diungkapkan Ita, sapaan akrab Hevearita, saat membuka talkshow Gerakan Peduli Sampah di Gedung Lokakrida Balai Kota Semarang yang diprakarsai oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang.

Ita menjelaskan sampah yang banyak menumpuk di saluran air sebenarnya tidak hanya berasal dari sisa konsumsi warga Kota Semarang, melainkan sampah yang berasal dari lintas daerah di sekitar Kota Atlas.

"Beberapa sungai besar di Semarang sebenarnya berhulu di kabupaten sekitar, seperti Kabupaten Kendal dan Kabupaten Semarang. Dalam waktu dekat, kami akan menggandeng mereka untuk bekerja sama," katanya.

Artinya, kata dia, edukasi mengenai pengelolaan sampah tidak hanya dilakukan untuk warga Kota Semarang, melainkan warga di Kabupaten Kendal dan Kabupaten Semarang sehingga sampah yang dibuang ke sungai bisa berkurang..

"Edukasi yang dilakukan DLH Kota Semarang selama ini sudah baik. Memang ada sebagian kecil warga Kota Semarang yang masih suka membuang sampah di sungai atau saluran. Ya, harus terus diedukasi," katanya.

Sementara itu, Kepala DLH Kota Semarang Gunawan Saptogiri menjelaskan pengelolaan sampah yang dilakukan secara mandiri oleh masyarakat cukup efektif mengurangi sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang Semarang.

Dari data DLH Kota Semarang, pada 2016 terdapat 82 persen sampah yang dibuang ke TPA Jatibarang, kemudian pada 2017 menurun menjadi 78 persen dari total sampah yang diproduksi masyarakat sebanyak 1.400 ton/hari.

Menurut dia, DLH Kota Semarang sudah menginisiasi pembangunan bank-bank sampah di sejumlah kelurahan, termasuk rumah pilah sampah, beserta perangkat pendukung, seperti timbangan dan komputer untuk keperluan administrasi.

"Selain mengurangi sampah yang dibuang ke TPA Jatibarang, tentunya (pengelolaan sampah, red.) juga mendatangkan manfaat bagi masyarakat. Kami akan terus membantu dan mendampingi masyarakat dalam mengelola sampah," katanya.

Pengelolaan sampah secara baik, kata Gunawan, sebenarnya memiliki banyak manfaat, seperti mengurangi risiko banjir, menambah penghasilan masyarakat, dan membersihkan lingkungan dari sampah.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018