Jambi (ANTARA News) - Seekor tapir (tapirus indicus) yang termasuk satwa langka, mati saat dirawat setelah sebelumnya terjebak di dalam sumur warga di Desa Muntialo, Kecamatan Betara, Tanjungjabung Barat, Jambi.

"Tapir tersebut sempat kita evakuasi dan dilakukan penanganan selama satu malam namun nyawanya tidak tertolong," kata Kepala Seksi Wilayah III Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi, Faried di Jambi, Jumat.

Tapir dewasa dengan jenis kelamin jantan itu, setelah terjebak di dalam sumur sempat dievakuasi ke Kebun Binatang Taman Rimba Jambi untuk dirawat oleh tim BKSDA Jambi dan dokter hewan.

Namun pada dini hari kemarin, saat proses perawatan Tapir dewasa tersebut dilaporkan mati yang penyebabnya diketahui gagal pernapasan karena sempat teperosok ke dalam sumur yang berlumpur selama satu hari.

"Rencananya kalau sudah pulih mau kita lepasliarkan, dan karena tapir itu sensitif sehingga membutuhkan perhatian khusus, namun belum sempat dilepasliarkan tapir tersebut sudah mati," katanya menjelaskan.

Tapir dewasa yang diperkirakan memiliki bobot 100 kilogram itu kata Faried, diketahui berasal dari hutan lindung gambut di kawasan Bram Itam yang berbatasan dengan Desa Muntialo, Tanjungjabung Barat, Jambi.

Karena sejumlah faktor di dalam kawasan hutan lindung tersebut, tapir memilih masuk ke kawasan permukiman warga dan akhirnya terjebak ke dalam sumur.

Tapirus indicus terdaftar sebagai satwa langka yang terancam punah dan masuk pada daftar merah berdasarkan International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) spesies.

Selain itu di Indonesia, tapir juga dilarang pada perdagangan internasional yang pencatatanya di bawah pada Lampiran I Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Langka (CITES).

Pewarta: Dodi Saputra
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018