Washington (ANTARA News) - Mungkin agak mengecewakan bagi para penggemar kuda, tapi menurut hasil studi genetik baru kuda yang benar-benar liar sudah tidak ada dan bahwa satu populasi yang mendiami padang rumput Mongolia sebenarnya keturunan liar dari kuda hasil budidaya yang paling awal diketahui.

Kuda Przewalski, yang sekarang jumlahnya sekitar 2.000 di Mongolia, sudah lama dianggap sebagai kuda liar terakhir--yang artinya tidak memiliki riwayat domestikasi-- tidak seperti kuda-kuda yang bebas berkeliaran seperti mustang di bagian barat Amerika Serikat yang merupakan turunan kuda yang dibawa ke Amerika Utara berabad-abad lalu oleh orang Spanyol.

Namun para peneliti mengatakan pada Kamis bahwa pemeriksaan genom lusinan kuda kuno dan modern menyimpulkan bahwa kuda Przewalski, yang selamat dari kepunahan abad ke-20, merupakan turunan dari kuda-kuda yang sudah dijinakkan di bagian utara Kazakhstan sekitar 5.500 tahun lalu oleh orang-orang dalam apa yang disebut budaya Botai.

Para peneliti menunjukkan bahwa budaya Botai menawarkan bukti paling awal yang diketahui untuk kuda-kuda hasil penjinakan, namun bahwa kuda-kuda mereka bukan merupakan leluhur dari turunan kuda-kuda domestikasi modern.

"Dunia kehilangan kuda yang benar-benar liar mungkin ratusan, kalau tidak ribuan tahun lalu, tapi kita baru mengetahui sekarang faktanya, dengan hasil riset ini," kata ahli zooarkeologi dari University of Kansas, Sandra Olsen, salah satu peneliti.

Sejarah manusia dan kuda sudah saling berjalin selama ribuan tahun.

"Penjinakan kuda adalah inovasi kritis," kata ahli arkeologi Alan Outram dari University of Exeter di Inggris, yang membantu memimpin studi yang hasilnya disiarkan dalam jurnal Science itu.

"Kuda tunggangan adalah bentuk sarana transportasi paling cepat selama ribuan tahun, mulai dari Zaman Tembaga sekitar 5.000 tahun lalu sampai pada masa kereta uap.

Bahkan kemudian hanya mobil yang benar-benar bisa menggantikannya secara luas.

"Kuda merevolusi mobilitas manusia, perdagangan, dan alat perang," tambah Outram.

Kuda Przewalski, dinamai seperti orang Rusia yang mendeskripsikan mereka pada abad ke-19, relatif kecil dan kekar. Seperti kuda-kuda yang digambarkan dalam lukisan-lukisan gua prasejarah, warnaya coklat keabu-abuan dengan surai tegak gelap.

Populasi yang sekarang merupakan turunan dari 15 individu yang ditangkap seabad lalu, dengan kuda Przewalski kemudian dilepasliarkan. Beberapa kuda dari kawanan Botai lari dan menjadi kuda Przewalski liar, kata para peneliti.

"Ini berarti kita harus terus mencari tahu leluhur sejati kuda modern dengan mengumpulkan sampel dari tempat-tempat seperti Ukraina, Rusia Barat, Hungaria, Polandia dan kawasan itu," kata Olsen sebagaimana dikutip Reuters.

Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018