Brebes (ANTARA News) - Proses pencarian belasan korban longsor di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, pada Jumat (23/2) sekitar pukul 16.00 WIB dihentikan sementara karena terjadinya hujan yang melanda di desa itu.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes, Eko Andalas di Brebes, Jumat, mengatakan bahwa aktivitas pencarian korban longsor harus dihentikan sementara karena akan berbahaya bagi keselamatan tim pencari dan penyelamat.

Baca juga: Sutopo, siarkan longsor Brebes sambil menunggu jadwal operasi

"Proses pencarian korban longsor akan dilanjutkan pada Sabtu (24/2) pagi. Proses evakuasi korban akan kami evaluasi Jumat malam dan kemudian akan dilanjutkan lagi pada Sabtu, setelah apel siaga," katanya.

Ia mengatakan meski pada proses pencarian korban longsor sudah didatangkan dua alat berat namun belum mendapatkan hasil yang maksimal karena

"Penggunaan alat berat belum berani digunakan melangkah ke lokasi bencana karena kondisi di sekitar longsor juga berbahaya sehingga proses pencarian 13 korban tertimbun tanah dilanjutkan Sabtu," katanya.

Kepala Basarnas Semarang, Noor Isrodin mengatakan pencarian korban longsor masih akan difokuskan pada titik utama longsor dengan menambah dua alat berat dari 2 alat berat yang yang sudah ada pada Sabtu.

Baca juga: Ketua DPR minta Kemensos segera berikan bantuan untuk korban longsor Jateng

"Pencarian korban longsor pada Sabtu (24/2) akan menngunakan 4 alat berat dengan melibatkan personel TNI/Polri, relawan, dan tim pencari dan penyelamat," katanya.

Kepala Polres Brebes, AKBP Sugiarto minta pada warga daerah lain tidak beramai-ramai berkunjung ke lokasi bencana karena hal itu akan berbahaya bagi mereka menyusul kondisi tanah di Desa Pasir Panjang cukup labil.

"Adapun bagi warga yang berada di dekat sekitar bencana, kami berharap pada mereka agar mengungsi ke lokasi yang lebih aman karena curah hujan juga masih terus mengguyur di daerah itu," katanya.

Baca juga: BNPB: tujuh orang meninggal dari longsor Brebes

Pewarta: Kutnadi
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018