Makassar (ANTARA News) - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) akan menyiapkan bagi tiga besar pemenang Food Startup Indonesia (FSI) 2018 maksimal Rp200 juta untuk membantu permodalan pelaku usaha ekonomi kreatif sektor usaha kuliner dan aplikasi digital.

"Maksimal dua ratus juta, itupun tidak semua diberikan sama, kan semua berdasarkan hasil kurator akan dilihat sesuai kebutuhan usahanya," kata Direktur Akses Non Perbankan Bekraf, Syaifullah usai sosialisasi FSI 2018 di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat.

Menurut dia, anggaran tersebut disediakan pemerintah dalam bentuk bantuan insentif dengan total sebesar Rp7 miliar di tahun ini atau lebih besar dari tahun lalu senilai Rp6 miliar.

Bantuan Rp200 juta tersebut tidak hanya diberikan kepada tiga besar pemenang FSI yang dipusatkan di Bandung, namun bisa juga diajukan bagi pelaku kuliner maupun kelompok usaha melalui proposal asalkan sesuai dengan syarat dan hasil dari verifikasi korator.

"Ini salah satu program Bekraf, tentu bagi tiga besar pemenang akan mendapatkan bantuan itu. Tetapi jangan khawatir kita tidak batasi, silahkan mendaftar di website dengan melengkapi dokumen persyaratannya dan mengajukan proposal, kalau lolos akan diberikan bantuan," kata Syaifullah.

Selain itu, upaya Bekraf bertujuan untuk meningkatkan usaha bagi para startup termasuk menggali potensi semua pelaku kuliner baik yang sudah melakukan bisnis secara daring (online) maupun yang masih konvensional agar mendapat bantuan mengembangkan usahanya.

Berdasarkan data 2017 sebanyak 1.700 yang mendaftar dan hanya diterima 34 komunitas, tahun ini diperkirakan akan meningkat. Dari website foodstartupindonesia.com data sementara yang mendaftar online melalui demoday FSI sebanyak 1.400 baik usaha perorangan maupun kelompok.

"Kegiatan ini bertujuan untuk bagaimana caranya membantu pengembangan ekonomi kreatif untuk mendapatkan akses permodalan dalam meningkatkan kapasitas usahanya lebih baik dari sebelumnya," ungkap Syaiful.

Sementara bersama Kepala Subdirektorat Dana Masyarakat Bekraf, Hanifah Makarim menambahkan, dengan FSI 2018 bagaimana membuat dan menciptakan makanan khas Makassar bisa menjadi makanan dengan rasa nasional hingga dinikmati banyak orang, inilah yang didorong.

Bahkan Bekraf telah bekerja sama dengan Salim Grup diketahui menjalankan bisnis minimarket Indomaret dengan outlet dimana-mana, tentunya dengan produk yang sesuai standar maka produk dari pelaku ekonomi kreatif secara langsung akan dipasarkan di minimarket tersebut.

"Kita melihat prospek usaha yang dijalankan, begitu proposal dimasukkan dan disetujui anggarannya akan dikunci untuk dibelikan keperluan fasilitas alat sesuai kebutuhannya. Bagi kami telah disiapkan ekosistemnya tinggal bagaimana pelaku usaha kreatif itu mengembangkannya," katanya menambahkan.

Bekraf saat ini melakukan sosialisasi FSI 2018, tidak hanya di Makassar, juga akan dilaksanakan di beberapa kota lainnya di Indonesia seperti di Semarang pada (1/3), Banjarmasin (6/3), Malang (9/3), Yogyakarta (13/3), Surabaya (20/3), dan Mataram (23/3), dan Belitung (27/3).

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018