Surabaya (ANTARA News) - PT Bisi International Tbk (BISI) optimistis pada akhir 2007 dapat mencapai pertumbuhan laba bersih sekitar 50 persen menjadi Rp 90 miliar lebih, sedangkan target penjualannya diperkirakan naik sekitar 30 sampai 35 persen. "Kami optimis laba bersih akan naik sekitar 50 persen. Melihat perkembangan sampai semester pertama 2007, kami yakin hal itu dapat tercapai, apalagi produk perseroan berupa bibit padi hibrida mulai banyak diminati pembeli (petani)," kata Wakil Direktur Utama BISI, Thomas Effendy, di Surabaya, Rabu. Selama 2006 perusahaan yang bergerak di bidang produksi bibit atau benih jagung dan holtikultura ini mencetak penjualan bersih sebesar Rp 573,7 miliar dengan laba bersih Rp 60,7 miliar. Sementara itu Direktur Utama BISI Junaidi Sungkono mengatakan, sebagian besar penjualan perseroan (70%) dikontribusi dari penjualan benih atau bibit jagung, padi, sayuran, buah-buahan dan lainnya, sedangkan 30 persen sisanya dikontribusi dari penjualan pupuk dan pestisida. Dia menambahkan, penjualan bibit sebagian besar (40%) ditopang oleh penjualan bibit jagung sedangkan sisanya dari penjualan bibit padi, buah-buahan dan bibit sayuran. "Secara nasional kami mempunyai pangsa pasar benih sekitar 50 persen. Dalam hal ini kami menjadi `market leader`," katanya. Menurutnya, perseroan akan terus mengembangkan riset-riset mengenai perbenihan, meski kami harus membayar cukup mahal. "Dalam setahun kami menghabiskan dana sekitar Rp 10 miliar hanya untuk riset saja. Kami menyadari bahwa riset merupakan investasi intelektual yang akan memberikan output lebih besar bagi perseroan," paparnya. Saat ini, BISI mempunyai dua anak perusahaan, yakni PT Multi Sarana Indotani yang memproduksi pestisida dan pengolahan pupuk. Anak perusahaan lainnya yakni PT Tanindo Subur Prima yang bergerak di bidang pemasaran dan produksi benih. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007