Baubau (ANTARA News) - Warga Kota Baubau dan kabupaten lain di Sulawesi Tenggara menjadikan hutan pinus Samparona Kecamatan Sorawolio sebagai wahana wisata alam.

"Hutan pinus Samparona ini merupakan hutan yang masih terjaga dengan temperatur udara yang cukup sejuk. Sehingga kami dari Karang Taruna Kaisabu Baru memunculkan ide-ide untuk mengaktifkan kembali membuat wahana permainan," ujar ketua pengelola wisata alam hutan pinus Samparona, Kasmiran Ulhak, di Baubau, Minggu.

Dikatakannya, hutan pinus itu sebelumnya memang sudah pernah difungsikan pemerintah daerah sebagai objek wisata, tetapi pengoperasiannya sempat vakum.

"Memang ada beberapa permainan sudah disediakan dari Dinas Pariwisata seperti "flying fox", hanya selama ini sempat tidak jalan," katanya.

Mengoperasikan kembali wahana wisata hutan pinus tersebut, kata dia, pihaknya yang tergabung dalam organisasi karang taruna Kaisabu Baru mengaktifkan kembali dengan menambah beberapa wahana permainan dan spot-spot tempat selfi dilengkapi dengan aksesoris menarik.

"Ada spot-spot tempat selfi seperti payung-payung, rumah pohon, bingkai hanphond, dan lainnya. Kita membuat ini untuk menarik pengunjung lebih ramai," katanya, sembari menyebutkan dalam sebulan menargetkan menambah dua spot tempat foto baru.

Untuk lebih memanjakan para pengunjung, kata Kasmiran, pihaknya menyediakan empat wahana permainan seperti "flying fox", sepeda gantung, panahan, paint ball (tembak sasaran-red) dengan sewa Rp15.000 per orang.

Sedangkan game "outbond paintball" (tembak sasaran-red) dengan regu minimal empat orang per tim dikenakan tarif Rp100.000 per orang karena dilengkapi pakaian, rompi pelapis peluru, helm dan empat butir peluru.

"Alhamdulillah wahana ini berjalan sudah hampir sebulan dan partisipasi pengunjung luar biasa," ujarnya.

Kasmiran yang juga Ketua Karang Taruna Kaisabu Baru Kecamatan Sorawolio mengatakan, wahana wisata tersebut dibuka setiap hari, hanya waktunya berbeda seperti Senin-Kamis pukul 14.00-17.00 Wita dan akhir pekan Sabtu-Minggu dibuka mulai pukul 09.00-17.00 Wita.

"Pengunjung tidak hanya dari Baubau, juga dari Pasarwajo (Kabupaten Buton), Mawasangka (Buton Tengah), Batauga (Buton Selatan), kota Raha dan Wakuru (Kabupaten Muna)," katanya.

Hasil yang diperoleh dari wahana wisata itu, kata dia, ada diberikan kepada pemerintah kota Baubau dalam hal ini Dinas Pariwisata sebagai pendapatan asli daerah.

"Ada diberikan kepada pemerintah karena karcis masuk yang digunakan milik pariwisata. Kami juga mempekerjakan pemuda untuk menambah penghasilan," ujarnya, seraya menyebutkan warga sekitar juga mulai berjualan makanan di lokasi itu.

Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018