Nanjing (ANTARA News) - Sedikitnya 14 orang meninggal dunia dan 146 lainnya luka-luka setelah tornado menghantam dua provinsi di China timur, demikian menurut laporan pemerintah setempat. Tujuh orang korban yang meninggal dunia dilaporkan berasal dari Gaoyou, kota di provinsi Jiangsu, tempat tornado terburuk terjadi dalam 50 tahun terakhir dan melukai 53 orang di 11 desa serta merobohkan 715 rumah, kata pemerintah kota itu, Rabu. Dikatakan di antara 146 orang yang luka-luka, 12 orang mengalami cedera serius dan diperkirakan kota itu mengalami kerugian ekonomi langsung sekitar 55 juta yuan atau setara dengan 7,2 juta dolar AS. "Tornado menghantam wilayah Huxi di Gaoyou selama satu jam," kata pihak pemerintah daerah dalam pernyataan persnya, seperti dilaporkan Xinhua. "Angin kencang dan hujan deras mengakibatkan arus listrik dan telekomunikasi terputus, merusak bangunan dan jalan serta mengakibatkan ribuan pohon tumbang." Enam belas perusahaan lokal ditutup serelah tornado menghancurkan tempat kerja dan peralatan perusahaan. Tornado berasal dari kota Tianchang, di provinsi tetangga, Anhui, tempat tornado mengakibatkan tujuh orang tewas dan 93 yang lainnya luka-luka serta menghancurkan lebih dari 100 rumah. Tujuh mayat terpaksa dievakuasi dari reruntuhan. Di antara 93 korban luka-luka, 35 orang mengalami cedera serius. Sekitar 200 orang diungsikan. Angin di pusat tornado memiliki kecepatan sekitar 100 kilometer per jam. Ramalan cuaca saat ini memperingatkan megenai kemungkinan terjadinya banjir di sepanjang Sungai Huaihe, yang mengalir di wilayah itu. Tinggi permukaan air sungai itu telah mencapai batas kritis. Pada Senin lalu, banjir telah mengakibatkan 233 orang meninggal dan menghancurkan 118.500 rumah di 18 wilayah, sementara itu kekeringan di wilayah utara telah mengakibatkan hampir 7,4 juta orang kekurangan air minum, menurut pusat pencegahan kekeringan dan banjir negara itu. (*)

Copyright © ANTARA 2007