Lhokseumawe (ANTARA News) - PT Pupuk Iskandar Muda yang berlokasi di Krueng Geukuh, Aceh Utara, Provinsi Aceh, berencana membangun pabrik pupuk majemuk NPK untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri pupuk jenis tersebut.

Dirut PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) Achmad Fadhiel di Lhokseumawe, Senin malam, mengatakan bahwa izin untuk mendirikan pabrik NPK sudah turun.

Pelaksanakan berbagai tahapan untuk pembangunan pabrik pupuk dimaksud direncanakan dimulai pertengahan 2018 dan ditargetkan dapat beroperasi awal 2020.

Fadhiel menyebutkan jumlah produksi pupuk NPK yang akan dihasilkan pabrik itu mencapai 500 ribu ton per tahun. Jumlah tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pupuk NPK dalam negeri yang selama ini diimpor dari luar negeri.

"Selama ini, kebutuhan pupuk NPK masih didatangkan dari luar negeri, padahal tingkat kebutuhan pupuk NPK sangat besar. Dengan kehadiran pabrik pupuk NPK nantinya dapat memenuhi kebutuhan pupuk NPK, terutama di wilayah Sumatera," ungkap Achmad Fadhiel.

Lebih lanjut dikatakannya, untuk mendukung produksi pupuk NPK tersebut, PIM akan bekerja sama dengan perusahaan asal Yordania, Jordan Phosphat Mines Company, untuk membangun pabrik asam fosfat, salah satu bahan baku untuk produksi pupuk majemuk.

Selain itu, perusahaan yang terlibat dalam pembangunan pabrik pupuk NPK dimaksud sebagai pemilik saham antara lain PIM dengan kepemilikan saham 41 persen, PT Pupuk Kaltim 19 persen dan Jordan Phosphat Mines Corparation (JPMC) sebesar 40 persen.

"Kami harapkan rencana pembangunan pabrik NPK ini dapat berjalan sebagaimana diharapkan, karena akan membuka peluang lapangan kerja karena jumlah karyawan PIM akan bertambah menjadi antara 2.000 hingga 3.000 orang dan tetap diutamakan putra daerah," jelas Achmad Fadhiel.

Pewarta: Mukhlis
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018