Pamekasan (ANTARA News) - Pelatih Madura United FC Mario Gomes de Olivera akhirnya mengundurkan diri, setelah klub sepak bola berjuluk "Laskar Sape Kerrap" itu didera kelalahan empat kali beruntun dalam dua kompetisi berbeda, yakni di Piala Presiden 2018 dan Piala Gubernur Kaltim.

Pengunduran diri pelatih asal Brazil ini disampaikan menjelang pertandingan terakhir turnamen Piala Gubernur Kaltim 2018 melawan Persiba Balikpapan.

"Coch Gomes, sebelum meting tadi sudah bertemu saya, dan menyatakan bahwa dalam sepak bola itu ada risiko. Dan risiko yang paling nyata adalah prestasi," ujar Manajer Madura United FC Haruna Soemitro dalam keterangan persnya kepada Antara per telepon, Rabu sore.

Dengan empat kekalahan beruntun yang dialami Madura United FC selama ini, sambung Haruna, membuktikan bahwa Gomes memiliki rasa tanggung jawab.

"Dengan kebesaran hati dari coach Gomes, ia menyerahkan amanat yang manajemen berikan, untuk mengambil alih tanggng jawab tim ini, sampai mendapatkan pelatih baru," kata Haruna.

Jadi, hari ini, dia tidak mendampingi tim di bench, dan mudah-mudah ini menjadi pertandingan terakhir dan persembahan terakhir bagi coach Gomes pada pertandingan hari ini," katanya, menambahkan.

Saat berpamiten kepada manajemen dan tim, Gomes sempat meminta pemain agar memenangkan pertandingan.

Mario Gomes de Oliviera menjadi pelatih Madura United FC sejak 2016, saat klub sepak bola yang kini menjadi kebanggaan masyarakat di Pulau Garam, Madura tersebut baru diakuisisi oleh Presiden Klub Achsanul Qosasi dari Persipasi Bandung Raya (PBR).

Pelatih kelahiran 1 Desember 1962 mulai menjadi pelatih Madura United FC di Indonesia Soccer Championship (ISC) grup A.

Sebelum bergabung dengan Madura United, Gomes pernah menjadi pelatih klub Persiwa Wamena di Liga Super Indonesia.

Sebelumnya pada kurun waktu 2008-2010 Gomes juga pernah menjadi pelatih Persebaya U-21, lalu 2009-2010 sebagai asisten pelatih Persebaya Surabaya, dan Perseru Serui pada 2010-2011 dengan jabatan yang sama.

Selanjutnya, pada 2011-2012 Gomes menjadi pelatih Persiwa Wamena, dan pada 2013 sebagai pelatih Persela Lamongan lalau ke Persiram Raja Ampat.

Pada awal menjadi pelatih, Gomes mampu menghantar klub sepak bola ini dalam lima besar di ISC 2016, bahkan Madura United sempat menjadi juara paruh musim di ISC 2016 dan Liga 1 Indonesia 2017.

Namun, memasuki 2018, performa tim menurun drastis, bahkan Madura United terpaksa menelan pil pahit gagal masuk tiga besar Piala Presiden 2018 dan kalah secara berturut-turut dalam dua kali pertandingan, di Piala Gubernur Kaltim.

Selain atas kesadaran diri pribadi Gomes untuk mundur sebagai pelatih Madura United, kalangan suporter dari empat kabupaten di Madura, yakni Sumenep, Pamekasan, Sampang dan Bangkalan, juga terus mendesak manajemen agar segera mengganti pelatih asal Brazil ini.

Baca juga: Madura United evaluasi tim usai dikalahkan Persebaya

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018